Belalai gajah ternyata digunakan untuk menyentuh maupun membaui objek baru dalam radarnya.
Diketahui, belalai "si Dumbo" teramat berperan dalam kehidupan sehari-hari. Gajah memiliki belalainya sebagai (alat) indra pendengaran dan penciuman.
Sepenting apa belalai gajah? "Dalam tes kecerdasan dasar ditunjukkan, tentang indra penciuman yang dimiliki dan dimanfaatkan gajah," kata ahli perilaku satwa di Universitas Cambridge, Inggris, Joshua Plotnik. Plotnik menjadi penulis utama studi yang dipublikasi dalam jurnal Animal Behavior ini.
Ia menjelaskan lagi, studi mungkin bisa menjawab soal bagaimana cara berpikir gajah, dan dapat digunakan mengetahui trik (cara-cara) mencegah mereka merampok makanan petani—yang sering berujung pada konflik gajah dengan manusia. "Banyak ilmuwan yang meremehkan kecerdasan spesies karena ia bergantung pada rangkaian tes yang terikat penglihatan atau pendengaran, bukan penciuman."
Di dalam studi ini, tujuh gajah Asia pertama-tama diuji untuk memilih di antara dua ember tertutup. Satu ember berisi penuh jenis makanan favorit mereka, dan satu kosong. Ini merupakan salah satu tes standar IQ yang juga sering diuji ke monyet, burung, anjing, dan lain-lain.
Pertama kali, gajah diberi "bocoran" lewat suara, yakni dengan mengguncang-guncang ember untuk menunjukkan ada makanan di sana. Namun peluang gajah menebak dengan benar ember makanan tidak terlalu baik.
Pada pengujian kedua, gajah diperbolehkan untuk membaui satu ember. Bisa yang berbau makanan, maupun kosong. Seluruh gajah memilih dengan benar kali ini. Gajah yang pertama kali membaui ember kosong akan menolak ember ini dan dipilihnya ember 'misteri' yang satunya.
Hal ini menunjukkan bahwa gajah memakai bau sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan mereka. Mereka ingat bahwa ember pertama tidak tercium makanan dan mengambil pilihan lain.
Hasil mengejutkan, kata para peneliti. Sebab gajah dikenal berbakat dalam komunikasi akustik, sehingga tidak sulit membayangkan mereka menggunakan suara untuk mencari makanan.
"Tapi studi kami menemukan kalau indra penciuman mereka juga sama pentingnya dalam prosess pengambilan keputusan, dan bahwa ini juga mungkin memiliki implikasi penting terhadap desain studi dalam mempelajari tingkat kecerdasan gajah ke depan," tutur Plotnik.
Adapula hal baru yang dihasilkan dari temuan studi bisa menambah kemajuan pemahaman kita secara signifikan, tentang bagaimana hewan ini berinteraksi dengan lingkungan.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR