Letusan gunung berapi memuntahkan berbagai materi yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan warga di sekitarnya. Paparan materi ini bisa mengakibatkan warga mengalami iritasi pernapasan, kulit, atau mata.
Kabar baiknya, "Iritasi bisa dihindari bila warga di sekitar lokasi letusan melakukan berbagai langkah pencegahan. Dengan langkah ini, maka dampak negatif yang dirasakan warga bisa ditekan," ungkap dokter ahli kesehatan paru dari RSUP Persahabatan, Jakarta, Agus Dwi Santoso.
Berikut langkah pencegahan yang dapat dilakukan warga:
1. Berada sejauh mungkin dengan lokasi letusan
2. Kurangi aktivitas di luar ruang karena paparan abu vulkanik bisa menimbulkan keluhan pernapasan, terutama pada orang yang sudah menderita penyakit paru. Paparan abu vulkanik dapat memperparah kondisi kesehatannya.
3. Tutup jendela, pintu, perapian atau tungku kayu, dan minimalkan penggunaan pemanas udara atau AC. Hal ini akan mencegah masuknya abu dan gas ke dalam rumah.
4. Gunakan masker untuk mengurangi masuknya debu ke dalam saluran napas.
5. Basahi atau percikan air sebelum membersihkan lingkungan dari debu atau abu vulkanis, untuk menghindari berbagai partikulat yang terbang dan mengakibatkan iritasi.
6. Hindari mengemudi.
7. Pakailah kacamata di luar ruangan, atau saat membersihkan debu di dalam ruangan. Kacamata akan mencegah iritasi terjadi pada organ penglihatan.
8. Menjaga kulit tetap tertutup untuk menghindari iritasi akibat kontak dengan debu dan abu.
9. Carilah bantuan medis bila ada dampak kesehatan yang dirasakan.
Agus menyarankan agar masyarakat melakukan semua langkah tersebut. Hal ini dikarenakan gangguan pernapasan bergantung pada berbagai hal, yaitu konsentrasi partikel tersuspensi di udara, proporsi partikel yang terhirup, lama paparan, kondisi meteorologi, faktor individu, dan jarak dengan lokasi erupsi.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR