Seolah itu tidak cukup menarik, piringan GW Ori terbelah dua, hampir seperti cincin Saturnus jika mereka memiliki celah besar di antaranya. Dan yang lebih aneh lagi, cincin luarnya miring sekitar 38 derajat.
Tidak seperti tata surya kita, yang terdiri dari bintang soliter, diyakini bahwa setengah dari semua sistem bintang, seperti GW Ori tempat para astronom mengamati fenomena baru ini, terdiri dari dua atau lebih bintang yang terikat secara gravitasi satu sama lain.
Para ilmuwan telah mencoba menjelaskan apa yang terjadi di sana. Beberapa berhipotesis bahwa celah di piringan itu bisa jadi akibat dari satu atau lebih planet yang terbentuk dalam sistem. Jika demikian, ini akan menjadi planet pertama yang diketahui mengorbit tiga bintang sekaligus, juga dikenal sebagai planet circumtriple.
Baca Juga: Teori Baru Pembentukan Planet, Bumi Terbentuk dari Tabrak Lari
Pada penelitian tersebut, para peneliti menggunakan pengamatan dari teleskop Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA). Astronom University of Nevada, Las Vegas menganalisis tiga cincin debu yang diamati di sekitar tiga bintang, yang sangat penting dalam pembentukan planet.
Tetapi mereka menemukan celah yang substansial, namun membingungkan, dalam cakram tiga bintang. Tim peneliti menyelidiki asal-usul yang berbeda, termasuk kemungkinan bahwa celah itu diciptakan oleh torsi gravitasi dari tiga bintang.
Pecahnya piringan gas mungkin didorong oleh torsi baik dari sistem tiga bintang atau planet yang cukup besar untuk mengukir celah di piringan. Setelah cakram pecah, cincin-cincin itu berpresisi secara nodal pada skala waktu yang berbeda dan menjadi tidak sejajar.
Source | : | Royal Astronomical Society,University of Nevada News |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR