Virologis Amerika, Joseph Fair, telah menghuni Sierra Leone selama kira-kira satu dekade, dan baru-baru ini menasihati departemen kesehatan mengenai cara mengatasi wabah ebola. Fair adalah penasihat khusus kementerian kesehatan. Ia bekerja 12 jam sehari untuk membantu mengkoordinasikan negara dalam mengatasi wabah ebola terbesar dalam sejarah tersebut.
Fair menyatakan bahwa di wilayah ini, orang yang berada di zona terinfeksi ini tidak akan berjabat tangan atau berpelukan. Dan petugas kesehatan banyak yang meninggalkan tugas mereka.
"Anda menghadapi sesuatu yang sangat berbahaya. Ibarat perang, Anda akan melihat orang berlari ke arah bahaya, atau melarikan diri dari bahaya," katanya. Namun, harapan belum meninggalkan daerah tersebut, karena masih ada petugas kesehatan muda yang siap bertugas di area tersebut. Mereka yang berani, adalah harapan bagi daerah terinfeksi itu.
Lalu motivasi apa yang mendorong mereka untuk bekerja di area berbahaya ini? "Para sukarelawan pertama yang merupakan veteran di Kenema, yang dimanfaatkan untuk mengobati demam Lassa (virus mirip ebola)," jawab Fair.
Hingga saat ini pemerintah kesehatan masih mencari bantuan sukarelawan, seperti mahasiswa kedokteran yang dapat membantu bekerja di bandara untuk memantau dan memastikan para penumpang penerbangan tidak membawa serta virus tersebut. Selain itu juga orang-orang berkualitas yang bersedia menjadi sukarelawan.
Dukungan dari seluruh penjuru dunia pun seperti tak henti-hentinya. Sebuah investasi tertentu dari Amerika, yang telah dirancang sejak 2001, telah membantu Fair dan rekan-rekannya lebih siap menghadapi peristiwa tersebut.
Penulis | : | |
Editor | : | Dini |
KOMENTAR