Dalam buku pertama mereka yang laris, Half the Sky, suami istri Nicholas D. Kristof, kolumnis New York Times, dan Sheryl WuDunn-yang merupakan pasangan pertama yang memenangkan Pulitzer, mengamati perjuangan yang dihadapi perempuan dan anak perempuan di seluruh dunia.
Kini, dalam A Path Appears: Transforming Lives, Creating Opportunity (Jalan pun Muncul: Mengubah Kehidupan, Menciptakan Peluang), mereka membawakan pada kita cerita menggembirakan tentang para individu yang membuat dunia menjadi tempat- dua wanita mengubah daerah kumuh Nairobi dengan memperluas kesempatan pendidikan bagi anak perempuan pada seorang dokter Amerika yang menggunakan prinsip-prinsip epidemiologi untuk memerangi masalah dalam kota.
Kami mengikuti kedua penulis selama muhibah buku dan mendengar bagaimana seorang wanita di Malawi menggunakan donat untuk mengubah hidupnya dan hidup suaminya, mengapa Amerika Serikat harus mengandalkan sumbangan swasta, dan mengapa memberi itu menyenangkan seperti makan es krim atau jatuh cinta.
Judul buku Anda berasal dari kutipan Lu Xun, seorang tokoh terkemuka dalam literatur Cina. Beritahu kami tentang kutipan itu dan bagaimana mengilhami buku ini.
WuDunn: Kutipan itu adalah: "Harapan itu seperti jalan di pedesaan. Awalnya, tidak ada-tapi seperti orang berjalan dengan cara ini lagi dan lagi, jalan pun muncul." Kami pikir itu sangat tepat untuk buku ini karena benar-benar tentang bagaimana jika Anda melempar lebih banyak sumber daya pada masalah, Anda akan menemukan jalan keluar.
Dan Jalan pun Muncul benar-benar tentang semua jalan keluar berbeda yang telah menggelegak selama bertahun-tahun. Sebagian besar dari mereka berfokus pada masalah dalam negeri, tetapi ada banyak jalan keluar yang kami belum terapkan sebagai skala besar yang seharusnya kita lakukan.
Juga penting untuk menyebutkan, bahwa jalan keluar ini dimimpikan oleh individu, yang benar-benar menyoroti gagasan, bahwa beberapa individu dapat membuat perbedaan. Saya pikir, inilah yang sering luput ketika kita berbicara tentang tantangan kemiskinan. Kita pikir pemerintah harus turun tangan. Tapi, sebenarnya, setiap orang dapat memberi andil.
Penulis | : | |
Editor | : | Kahfi Dirga Cahya |
KOMENTAR