Puluhan perempuan dari dua kampung di negara bagian Adamawa, Nigeria, diculik oleh yang diduga kelompok militan. Bagaimana pun laporan warga tersebut masih belum dikukuhkan oleh pihak berwenang.
Kedua kampung itu, Waga Mangoro dan Garta, diserang Sabtu pekan lalu (18/10), oleh sekelompok besar penyerang yang kemudian mengumpulkan perempuan dewasa dan anak-anak.
Komunikasi untuk kedua kampung itu amat sulit sehingga diperlukan waktu beberapa hari sebelum berita tentang serangan dan penculikan itu bisa diketahui.
Penculikan terjadi sehari setelah militer Nigeria mengumumkan sudah mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok militan Boko Haram.
Dengan kesepakatan itu, pemerintah berharap Boko Haram akan membebaskan sekitar 200 siswa perempuan yang mereka culik dan sandera dari kota Chibok.
Namun belum ada pengukuhan dari Boko Haram tentang kesepakatan tersebut.
Penculikan siswa perempuan di negara bagian Borno memicu kemarahan internasional sementara warga Nigeria menggelar unjuk rasa menuntut agar Pemerintah Nigeria bertindak lebih banyak untuk membebaskan mereka.
Borno merupakan wilayah dengan kehadiran yang kuat dari Boko Haram dan sejak lebih dari setahun lalu dinyatakan dalam keadaan darurat bersama negara bagian Adamawa dan Yobe.
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR