Kepolisian di Hong Kong mengatakan lebih dari 80 orang ditangkap, termasuk aktivis mahasiswa yang menjadi motor demonstrasi prodemokrasi, Joshua Wong.
Bentrokan terjadi setelah otoritas mulai membubarkan kamp protes di wilayah bisnis Mong Kok. Pembersihan kamp protes dilakukan atas perintah pengadilan.
Pembubaran itu awalnya dilakukan dengan damai pada Selasa (25/11) tapi memanas memasuki malam hari ketika para aktivis bertambah banyak.
Demonstran melakukan perlawanan di jalan-jalan sekitar Nathan Road dan polisi menggunakan pentungan dan semprotan merica untuk mengatasinya.
Polisi mengatakan total 116 orang kini telah ditangkap sejak Selasa kemarin, karena sejumlah pelanggaran termasuk menyerang polisi dan memiliki senjata.
Wong, dari grup yang menamakan diri Scholarism, sebelumnya mengatakan perintah pengadilan digunakan sebagai alasan untuk mengusir aktivis menurut harian Hong Kong, South China Morning Post.
Operasi pembubaran lebih lanjut diharapkan akan berlangsung pada Rabu (26/11).
Para aktivis menduduki jalan-jalan sejak awal Oktober, menuntut kebebasan memilih pemimpin dalam pemilu berikutnya di tahun 2017.
Tiongkok, bagaimanapun, mengatakan kandidat pemimpin Hong Kong tetap akan dipilih oleh komite yang didukung Beijing, untuk selanjutnya dipilih oleh warga.
Para pengunjuk rasa awalnya berjumlah puluhan ribu saat protes besar-besaran pertama dimulai pada Oktober, namun sejak itu jumlahnya menyusut beberapa ratus. Sementara upaya yang dilakukan oleh kedua belah pihak untuk mencapai kompromi hanya mencapai edikit kemajuan.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR