Ilmuwan dan peneliti di Columbia University menciptakan dongle untuk iPhone yang bisa digunakan untuk mendiagnosa penyakit HIV/AIDS dan sipilis.
Situs LA Times pada Jumat (6/2) melaporkan bahwa dongle tersebut telah diujikan pada 96 pasien di pusat rehabilitasi di Kigali, Rwanda. Hasilnya menunjukkan 97 persen pasien yang dirawat di pusat rehabilitasi merekomendasikan dongle pada orang lain.
Perangkat tambahan itu bisa mendeteksi semua pasien yang positif HIV, 87 persen HIV negatif, dan 12 orang mendapatkan hasil pengujian yang salah.
Sementara untuk uji penyakit sipilis, pengujian pertama menunjukkan hasil 100 persen akurat. Sementara pengujian kedua akurasinya menurun menjadi 92 persen.
Dongle dibuat oleh para peneliti di Columbia University sebagai solusi yang cepat dan murah untuk mendiagnosa penyakit HIV dan sipilis.
Semua unsur dan bahan kimia yang digunakan untuk tes itu terbungkus dalam plastik dan menggunakan alat sekali pakai. Alat itu menganalisa darah dari satu alat kecil.?
!break!
Saat ini, biaya yang harus dikeluarkan untuk uji laboratorium terhadap kedua penyakit menular seksual tersebut berkisar antara 8,5 dollar AS, dan butuh waktu 2,5 jam untuk mengetahui hasilnya.
Pasien cukup diambil darahnya sejumlah 1 microliter untuk kemudian dimasukkan ke dalam dongle. Dongle kemudian akan menganalisa darah tersebut dengan aplikasi yang terpasang di platform iOS (iPod Touch dan iPhone).
Aplikasi akan menuntun pengguna melewati sejumlah langkah sederhana, sebelum akhirnya hasil pengujian darah tersebut muncul. Waktu yang dibutuhkan untuk pengujian dengan dongle dan perangkat iOS itu hanya sekitar 15 menit.
Karena hasil pengujian yang lebih cepat dan murah, maka dongle diharapkan bisa menjadi pencegah penularan di negara-negara yang memiliki tingkat penderita HIV yang tinggi.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa jika tes yang cepat seperti itu dilakukan, dengan tingkat akurasi 70 - 80 persen, maka tes tersebut dapat memangkas angka kematian menjadi sepersepuluhnya jika dibandingkan dengan tes tradisional yang 100 persen akurat.
Biaya produksi untuk perangkat dongle ini pun tergolong murah. Ilmuwan memperkirakan dongle tersebut bisa dijual dengan harga sekitar 85 dollar AS atau sekitar Rp 1 juta. Sementara komponen barang yang digunakan untuk membuat dongle tersebut harga totalnya hanya sekitar 18,5 dollar AS atau sekitar Rp 300 ribu.
Penggunaan alat ini diterbitkan dalam jurnal Science Translational Medicine.
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR