Dia mengungkapkan, nelayan Blanakan umumnya berperahu kecil, yang mencari ikan di pinggiran laut. Sementara itu, nelayan dari daerah lain, seperti Brebes, atau Rembang, Jawa Tengah, umumnya berperahu besar, yang melaut selama dua pekan. Nelayan-nelayan inilah yang meramaikan perputaran uang di tempat pelelangan ikan di Blanakan.
Anggota KUD Mina Fajar Sidik hampir 80 persen adalah nelayan kecil tradisional. "Alat tangkapnya, arat, apolo, jaring udang," tutur Dasam, salah satu nelayan Blanakan. Sisanya, 20 persen adalah nelayan besar. "Itu sekitar 14 kapal."
!break!
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR