IPA (Indonesian Petroleum Association) Convention and Exhibition akan kembali diselenggarakan untuk yang ke-39 kalinya. Tema yang diusung pada tahun ini adalah “Bekerja Sama untuk Mempercepat Solusi Dalam Mengantisipasi Krisis Energi di Indonesia”. Craig Stewart selaku Presiden IPA menjelaskan bahwa tema ini merangkum isu penting, di antaranya kurangnya pasokan minyak karena tingkat permintaan energi yang tinggi, rumitnya prosedur perijinan untuk proyek hulu migas, dan iklim investasi di sektor minyak dan gas yang lebih baik.
Bila menilik kondisi perekonomian, eksplorasi dan produksi minyak terus mengalami degradasi di pasar global. Hal ini disebabkan karena rendahnya harga minyak, terlebih lagi di Indonesia. Kini eksplorasi akan menuju pada laut dan lapangan tua di bagian Timur Indonesia, fokus ini mengakibatkan biaya produksi industri minyak dan gas tinggi dan berujung pada iklim investasi.
Hingga tahun 2050, minyak dan gas masih memiliki peran sebagai penyumbang 40% energi dan penyokong pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, ketidakpastian hukum, kerumitan birokrasi, dan mahalnya biaya proyek massif merupakan masalah besar yang menghambat pelaku industri untuk bekerjasama dalam mencegah defisit energi di masa depan.
Rangkaian acara yang berlangsung selama tiga hari, 20-22 Mei 2015 di Jakarta Convention Center ini akan dimeriahkan dengan berbagai acara, di antaranya adalah kompetisi fotografi, menulis, dan lari jarak 5 dan 10 kilometer.
Penulis | : | |
Editor | : | Faras Handayani |
KOMENTAR