Memelihara kerabat dekat sekarang dianggap masuk akal jika dilihat dari sudut pandang evolusi. Mereka memiliki gen yang sama sehingga memastikan kelangsungan hidup mereka membantu kelangsungan gen kita.
Berbeda kasusnya dengan anjing, kucing dan tikus peliharaan.
Anda tidak bisa mengharapkan binatang peliharaan memberikan sesuatu yang kasat mata. Tetapi jutaan orang memelihara mereka dan memperlakukannya sebagai bagian tidak terpisahkan dari keluarga.
!break!Selama puluhan tahun binatang piaraan dipandang memberikan keuntungan kesehatan, seperti peningkatan kesehatan kejiwaan dan bahkan membuat orang hidup lebih lama.
Padahal bukti yang ada justru bertentangan, sementara sejumlah penelitian menunjukkan binatang peliharaan memang meningkatkan sejumlah aspek kesehatan, akhir-akhir ini ditemukan hal-hal yang justru kontradiktif.
Sebagai contoh, penelitian mengungkapkan pemelihara binatang cenderung memiliki masalah kesehatan jiwa dan menderita peningkatan depresi, dibandingkan orang-orang yang tidak memelihara binatang.
Kajian lain mengisyaratkan kebahagian pemilik binatang tidak lebih besar dibandingkan yang tidak memilikinya.
Meskipun keuntungan kesehatan tersebut telah banyak dipertanyakan dalam beberapa tahun terakhir, media tetap saja melaporkannya, kata John Bradshaw dari School of Veterinary Sciences, Universitas Bristol, Inggris.
"Orang tidak hidup lebih lama karena memelihara binatang. Pemikiran tersebut sekarang sudah tidak diterima."
!break!Teori lain mengisyaratkan memiliki binatang peliharaan seperti anjing kemungkinan suatu "isyarat sejujurnya" tentang kekayaan seseorang.
Memelihara binatang menunjukkan pemiliknya mempunyai sumber daya yang cukup untuk binatangnya, selain untuk dirinya sendiri.
"Terdapat banyak catatan sejarah dan kebudayaan tentang bagaimana kita mengungkapkan keinginan memelihara binatang, tetapi pada dasarnya ini adalah naluri manusia yang digunakan sebagai isyarat langsung kemampuan memelihara binatang," kata Bradshaw.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR