“Dari lampu yang dibuat peserta, kita bisa lihat model energi alternatif selain minyak tanah atau listrik,” ungkap Samsudin Ayub, pendiri Sekolah Alam Mandiri.
Setelah dinilai juri, lampu yang terbuat dari kulit kerang atau molusca dengan bahan bakar campuran minyak kelapa dan air, dinobatkan sebagai pemenang, disusul lampu model polopalo atau alat musik tradisional Gorontalo dari bambu, juga dengan bahan bakar air dan minyak kelapa.
“Banyak yang beranggapan bahwa kulit kerang atau kima merusak. Tapi warga pesisir di Gorontalo biasa mengambil dagingnya kemudian kulitnya dibuang oleh penduduk setempat,” kata Riden Baruadi, pemilik lampu dari kulit kerang.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR