Simpanse berperilaku dengan cara yang sama. Tetapi bagaimana jika simpanse yang mengatur hadiahnya daripada manusia yang melakukan eksperimen?
Kita mengetahui bahwa dalam beberapa bagian, mereka bertingkah egois ketika melibatkan makanan. Mereka diketahui mencuri atau menyembunyikan makanan dari lawannya.
Meskipun demikian, sebuah studi pada 2013 menemukan bahwa mereka juga memahami nilai dari sebuah kerja sama. Mereka akan berbagi makanan sekalipun jelas tidak ada lagi untuk mereka.
Studi itu menemukan bahwa mereka akan membagi hadiah sama banyaknya, persis seperti yang dilakukan manusia. Dalam satu percobaan, simpanse berbagi pisang dengan cara yang sama manusia berbagi uang.
Simpanse juga tampak secara instingtif mudah menolong. Persis seperti anak kecil, simpanse akan menolong manusia meraih benda-benda yang tidak terjangkau. Mereka juga saling menolong sesamanya. Simpanse akan membukakan kunci dari sebuah pintu yang menuju tempat makanan untuk temannya, sekalipun yang membukakan kuncinya tidak akan mendapatkan apa-apa.
!break!Penelitian yang dilakukan di alam liar telah menyaksikan simpanse yang menolong anggota kelompok yang mengalami cacat, mengadopsi yatim piatu yang bukan kerabatnya dan menolong teman-teman membebaskan diri dari perangkap pemburu gelap. “Simpanse hidup di dalam lingkungan sosial yang kaya”
Penelitian-penelitian ini menunjukkan bahwa kerja sama merupakan sarana bertahan hidup yang sangat berguna bagi kebanyakan spesies. Jika manusia, simpanse dan tikus semuanya bekerja sama, nenek moyang dari ketiganya mungkin telah melakukan hal yang sama juga. “Simpanse hidup di lingkungan sosial yang kaya, mereka saling berkegantungan.” kata Felix Warneken dari Universitas Harvard di Amerika.
“Tidak membutuhkan masyarakat besar dengan norma-norma sosial untuk memperoleh perasaan bahwa kita peduli pada orang lain jauh di dalam diri kita.”
Pandangan yang telah lama dipertahankan bahwa simpanse egois dan jahat tidak lagi dapat diterima, kata de Waal. “Orang-orang mengatakan bahwa moralitas berasal dari Tuhan, dari agama,” katanya, tetapi kita dapat melihat dengan jelas akar moralitas pada tiap spesies yang lain.
Simpanse dapat merekayasa
Tentu saja, hal-hal yang baik selalu diikuti oleh hal yang buruk. Hanya menganggap simpanse sebagai sosok penolong dan bermoral dapat menyesatkan. Seperti halnya kita, mereka juga memiliki sisi gelap. Ada beberapa peristiwa perkelahian, pembunuhan dan bahkan pembunuhan pada anak-anak.
Kelompok masyarakat mereka dibangun di atas sebuah tatanan dunia sosial yang kompleks dan hirarkis, di mana sangat penting untuk menjaga teman-teman. Artinya simpanse dapat merekayasa.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR