Keistimewaan lain dari GBT 28 September 2015 adalah terjadinya bertepatan dengan posisi Bulan berada di perigee atau titik terdekat dengan Bumi. Pada bulan September, Bulan akan berada pada jarak 356900 km dari Bumi. Dari catatan posisi Bulan di titik perigee di sepanjang tahun 2015, jarak Bulan di bulan September merupakan jarak terdekatnya dengan Bumi di sepanjang tahun 2015.
Istilah supermoon aka si Bulan Super diberikan untuk Bulan Purnama yang terjadi ketika Bulan berada di perigee. Bahkan perbedaan "ukuran penampakan" Bulan Purnama Perigee ini sebenarnya tidak mudah dikenali. Bulan tidak tiba-tiba nampak membesar dan jadi raksasa. Ia hanya tampak lebih besar 14 % dan lebih terang 30% dibanding kala Purnama saat apogee atau saat berada di jarak terjauh dari Bumi. Ketika Bulan Purnama terjadi saat bulan berada di titik terjauh dari Bumi atau di apogee maka disebut juga Bulan Mini.
Gerhana bulan super atau gerhana bulan perigee memang menarik dan cukup istimewa, karena sangat jarang terjadi. Tercatat gerhana bulan perigee hanya terjadi 5 kali sejak tahun 1900 yakni tahun 1910, 1928, 1946, 1964 dan 1982. Setelah gerhana bulan total perigee tahun 2015, gerhana bulan total berikutnya yang akan bertepatan dengan bulan berada di titik terdekat dengan Bumi adalah tahun 2033.
!break!Gerhana Bulan Darah 28 September 2015
Gerhana Bulan terjadi ketika Matahari – Bumi – Bulan sejajar dan Bumi menghalangi datangnya cahaya Matahari ke Bulan.
Ketika Gerhana Bulan Total terjadi, Bulan akan memasuki bayangan Bumi dan seharusnya menghilang dari langit atau tampak gelap sempurna karena tidak lagi memperoleh cahaya Matahari untuk dipantulkan. Sayangnya tidak demikian.
Ketika gerhana bulan total, Bulan justru tampak berwarna merah bata karena ketika Bulan berada dalam bayangan umbra Bumi, cahaya Matahari masih bisa lolos dan mencapai Bulan. Hal ini karena Bumi memiliki atmosfer. Ketika cahaya Matahari melewati atmosfer Bumi, cahaya pada panjang gelombang hijau sampai ungu disebarkan dan disaring oleh atmosfer. Hanya cahaya merah yang bisa lolos melewati atmosfer dan menyinari Bulan meskipun sebagian cahaya merah tersebut ada yang dibiaskan atau dibelokkan.
Pada tanggal 28 September 2015, fase gerhana total akan berlangsung selama 1 jam 11 menit 55 detik dari durasi gerhana 3 jam 20 menit ketika Bulan masuk dalam bayangan inti Bumi sampai ke luar dari bayangan inti Bumi. Untuk seluruh proses gerhana mulai dari gerhana penumbra sampai Bulan meninggalkan penumbra Bumi mencapai 5 jam 11 menit. GBT 28 September 2015 merupakan gerhana ke-28 dalam bagian dari Seri Saros 137, yang terdiri dari rangkaian 81 gerhana ketika Bulan berada pada titik turun dan bergerak ke arah selatan.
GBT 28 September 2015 akan dapat dinikmati oleh masyarakat di Pasifik Timur, Amerika, Eropa, Afrika, dan Asia Barat. Indonesia tidak akan bisa menikmati gerhana bulan tetrad terakhir yang juga merupakan Bulan super karena gerhana terjadi di pagi hari ketika Bulan masih di bawah horison.
Tahapan gerhana:
Awal Gerhana Penumbral : 07:11 WIB | 08:11 WITA | 09:11 WIT
Awal Gerhana Sebagian : 08:07 WIB | 09:07 WITA | 10:07 WIT
Awal Gerhana Total : 09:11 WIB | 10:11 WITA | 11:11 WIT
Puncak Gerhana : 09:47 WIB | 10:47 WITA | 11:47 WIT
Akhir Gerhana Total : 10:23 WIB | 11:23 WITA | 12:23 WIT
Akhir Gerhana Sebagian : 11:27 WIB | 12:27 WITA | 13:27 WIT
Akhir Gerhana Penumbral: 12:22 WIB | 13:22 WITA | 14:22 WIT
Meskipun Indonesia tidak dapat menikmati Gerhana Matahari Sebagian 13 September dan Gerhana Bulan 28 September, kita akan dapat menikmati keindahan Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang akan melintasi Indonesia dan Gerhana Bulan Penumbral 23 Maret dan 16 September 2016.
Tapi Anda masih bisa menikmati Bulan Purnama Perigee aka Supermoon tanggal 28 September 2015 nanti.
Clear Sky!
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR