"At the center of it all, your eyes, your eyes".Itulah penggalan lirik lagu David Bowie yang berjudul "Blackstar".
Sama seperti penggalan lirik lagu itu, karakteristik yang paling menonjol dari David Bowie adalah matanya. Mata kanan dan kirinya mempunyai warna yang berbeda.
Perbedaan warna mata itu menyimpan cerita tentang dampak pukulan setelah berebut perempuan yang bisa diuraikan secara ilmiah.
Saat berusia 15 tahun, Bowie berkelahi dengan kawannya, George Underwood, karena memperebutkan perempuan.
Dikutip dari situs IFLScience, Senin (11/1/2016), hantaman Underwood melukai bola mata Bowie, menyebabkan otot yang bertanggung jawab pada proses membuka dan menutupnya pupil (bagian mata yang bertugas mengatur masuknya cahaya ke mata) mengalami paralisis.
Konsekuensinya, pupil mata kiri Bowie terus membuka atau mengalami dilatasi secara permanen. Kondisi itu secara medis disebut anisocoria.
Dilatasi pupil secara permanen itu menciptakan ilusi warna ketika orang lain melihat langsung atau memotret mata Bowie. Mata kiri akan terlihat lebih gelap, berbeda dengan mata kanannya yang biru.
Karena kondisi itu pula, mata Bowie juga lebih rentan mengalami efek "mata merah" saat dipotret. Efek "mata merah" terjadi ketika cahaya direfleksikan lewat pupil yang terbuka.
Meski menjadi "cacat" akibat hantaman Underwood, Bowie justru akhirnya berteman dengannya. Bahkan, Underwood merancang beberapa sampul album Bowie.
Bowie mengatakan, Underwood memberikan "aura mistik". Dan, aura itulah salah satu faktor yang membuat Bowie demikian ikonik dan fenomenal.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR