Bukti pertama bahwa manusia di Pegunungan Alpen, Swiss membuat keju di milenium pertama Sebelum Masehi (SM) dijelaskan dalam penelitian oleh tim arkeolog internasional. Penelitian ini dipimpin oleh University of York dan Newcastle University, Inggris, yang diterbitkan dalam jurnal PLoS ONE.
(Baca : Keju Bisa Buat Kecanduan)
Para ilmuwan melihat komposisi residu tertinggal di fragmen pot keramik yang ditemukan di enam lokasi arkeologi di Pegunungan Alpen, Swiss. Pecahan keramik diketahui berasal dari masa Neolitik hingga Zaman Besi.
Mereka menemukan bahwa residu pada orang-orang dari milenium pertama SM memiliki tanda kimia yang sama terkait dengan pemanasan susu dari hewan seperti sapi, domba dan kambing, sebagai bagian dari proses pembuatan keju.
Fragmen keramik yang ditemukan di reruntuhan bangunan batu mirip dengan yang digunakan oleh pabrik susu modern dalam memproduksi keju selama musim panas. Meskipun terdapat bukti awal terkait produksi keju di dataran rendah, sampai sekarang hampir tidak ada yang diketahui tentang asal-usul pembuatan keju di ketinggian, karena keberadaan situs arkeologi jarang di daerah tersebut.
"Perkembangan pekerjaan menghasilkan susu, terjadi hampir pada waktu yang sama seperti peningkatan populasi dan pertanian subur di dataran rendah," kata para ilmuwan.
"Bahkan saat ini, memproduksi keju di lingkungan pegunungan tinggi membutuhkan usaha yang luar biasa," kata pemimpin penulis Dr Francesco Carrer dari Newcastle University.
"Penggembala Prasejarah harus memiliki pengetahuan rinci tentang lokasi padang rumput alpine, mesti mengatasi cuaca tak terduga dan memiliki pengetahuan teknologi untuk mengubah susu menjadi produk bergizi dan mudah disimpan," tambahnya.
(Baca pula : 8 Sumber Protein Terbaik)
"Tapi ada banyak pekerjaan yang diperlukan untuk memahami proses pembuatan keju alpine prasejarah, seperti apakah keju dibuat menggunakan susu tunggal atau campuran dan berapa lama waktu diperlukan keju hingga matang." pungkas Carrer.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR