Rencana Dubai untuk memiliki vila mewah mengapung di atas air bernama "The Floating Seahorse" benar-benar direalisasikan.Pengembangnya, yakni Kleindienst Group telah berhasil membuat satu "Floating Seahorse" di tengah-tengah "The World," sebuah proyek pulau buatan di lepas pantai Dubai.
Struktur vila yang dibangun oleh Kleindienst Group sudah dilengkapi dengan furnitur dan saat ini mereka tengan fokus membangun taman koral.
Secara keseluruhan, Kleindienst Group akan membangun 42 vila di lokasi tersebut. Namun, Kleindienst Group membuat struktur vila tidak bisa bergerak dan hanya akan merapat di pulau-pulau buatan "The Heart of Europe" yang merupakan bagian dari "The World."
Rencananya, 42 vila tersebut akan selesai dibangun semua pada akhir 2016 dan telah dijual ke investor. (Baca : Tertinggi di Dunia, Burj Khalifa Punya Tiga Waktu Berbuka)
Floating Seahorse merupakan jenis struktur pertama dari serangkaian tahapan yang dibuat oleh Kleindienst Group. Mereka mengklaim akan membangun 131 rumah di sekitar "The World."
Pemberian nama "Floating Seahorse" sebagai tajuk proyek ini diakui Kleindienst Group berhubungan dengan upaya untuk melindungi kehidupan laut di Teluk Persia.
"Kami akan membuat terumbu karang buatan di bawah vila mewah yang akan menjadi kawasan lindung agar kuda laut dapat hidup dan berkembang biak dengan aman," kata perwakilan Kleindienst Group.
Sementara taman koral dalam tahap pembangunan, hanya waktu yang dapat membuktikannya menjadi habitat layak tinggal bagi spesies laut.
Vila yang dijual seharga 1,8 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 23,7 miliar itu memiliki tiga lantai yang didesain untuk memberikan pemandangan sekitarnya. (Baca pula :Gedung "Berjilbab" Irak Bakal Patahkan Rekor Burj Khalifa)
Lantai paling atas adalah teras luar yang memiliki jendela untuk melihat langit. Lantai kedua berisi dapur, area makan, ruang keluarga, mini bar dan sebuah Jacuzzi. Lantai paling bawah terdapat kamar tidur dan kamar mandi. Dua ruangan ini berdinding kaca sehingga penghuni bisa bertatap langsung dengan terumbu karang dan kehidupan biota laut lainnya saat mereka tidur, mandi, atau pun berpakaian.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR