Ekspansi alam semesta adalah karena energi gelap, bentuk misterius energi yang mengelilingi kita dan meresapi seluruh kosmos. Namun, karakteristik pastinya masih belum diketahui, dengan sebagian besar dari apa yang kita ketahui tentang energi gelap yang berasal dari efeknya pada galaksi.
(Baca : MK2, Bulan Gelap di Makemake)
Sekarang, sebuah studi baru dari para ilmuwan di University of Alabama di Huntsville telah mengklaim bahwa energi gelap tidak berubah selama miliaran tahun. Astronom menggunakan ukuran cluster galaksi sebagai "penguasa kosmik," dan dibandingkan cluster terdekat hingga yang terjauh. Jika tingkat ekspansi di waktu kosmik telah berubah, ukuran relatif mereka harus berubah juga, tetapi para ilmuwan tidak mengobservasi fenomena ini.
Penemuan yang diterbitkan dalam Pemberitahuan Bulanan, Royal Astronomical Societydaapat dilakukan berkat teleskop X-ray Chandra NASA. Para astronom mengambil keuntungan dari fakta bahwa kluster galaksi tampak sangat mirip jika dilihat dalam sinar-X, memilih 300 cluster yang berbeda dengan jarak 760 -870 juta tahun cahaya.
Tim menyamakan pendekatan ini seperti Boneka Rusia, karena mereka membayangkan semua kluster galaksi ini sesuai satu sama lain. Jika parameter kosmologis yang diprediksi berubah selama perjalanan, cluster tidak menumpuk lagi dan boneka Rusia tidak cocok satu sama lain.
Penelitian terbaru ini membawa konfirmasi kepada ide bahwa energi gelap adalah konstanta kosmologi, sering dianggap sebagai energi yang dihasilkan dari ruang angkasa kosong itu sendiri. Kebutuhan energi gelap berasal dari fakta bahwa alam semesta tidak hanya meluas, tetapi sedang mengalami percepatan ekspansi. Semakin jauh galaksi dari kita, semakin cepat ia muncul untuk menjauh.
(Baca pula : Ada Alasan Evolusi di Balik Rasa Takut Manusia Terhadap Gelap)
Teori konstanta kosmologis bukan satu-satunya penjelasan untuk energi gelap, meskipun, dengan beberapa mekanisme lainnya yang diusulkan telah menjelaskan apa yang kita amati. Temuan seperti perbedaan baru-baru ini di tingkat ekspansi menunjukkan bahwa misteri masih jauh dari selesai, dan hanya pengamatanlah yang memungkinkan kita lebih dekat untuk memahami sisi gelap kosmos.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR