Prancis bukan hanya Menara Eiffel dan Sungai Seine. Ada banyak tempat lain yang menarik untuk disambangi ketika Anda berlibur ke Prancis. Sekedar informasi, Prancis merupakan negara keempat di dunia (setelah Italia, Tiongkok, Spanyol) yang memiliki situs Warisan Dunia UNESCO paling banyak. Jumlahnya mencapai 41 situs, namun tak semua situs tersebut populer di kalangan pelancong. Salah satu situs Warisan Dunia di Prancis yang sebaiknya Anda kunjungi ialah Carcassonne.
Penggemar era ksatria berbaju besi nan berkilauan akan menemukan kebahagiaan mereka di kota ramai yang berada di selatan-tengah Prancis ini. Faktanya Carcassonne merupakan salah satu kota benteng terbesar dan yang terawetkan paling baik di Eropa.
Dengan 53 menara pengawas dan benteng seluas hampir 2,5 km yang terbuka untuk umum, pengunjung bakal ingin menghabiskan waktu seharian penuh untuk menjelajahi Magic Kingdom di kehidupan nyata ini.
Pengunjung dapat berjalan-jalan di belakang dinding batu tinggi kota tua Carcassonne untuk menyaksikan pemandangan kebun-kebun anggur Languedoc yang mengelilingi kota, atau melompat ke “Petit Train” untuk melihat pemandangan di retro yang menawarkan kenyamanan udara terbuka.
Bukan hanya itu, berkelok-kelok melalui Carcassonne, terdapat Canal du Midi, situs Warisan Dunia sejak 1996 yang dibangun atas perintah Louis XIV, yang memerintahkan Samudera Atlantik dan Laut Mediterania digabungkan untuk memfasilitasi distribusi gandum. Di masa kini, Canal du Midi dilayari oleh kapal pesiar sungai dan perahu rumah. Jalur air sepanjang 360 km ini dalam hal teknik pun dijuluki Bendungan Tiga Ngarai dari abad ke-17.
Carcassonne cukup ramai didatangi wisatawan selama liburan sekolah dan musim panas (terutama Juli dan Agustus). Salah satu strateginya, nikmati kota abad pertengahan di pagi hari, istirahat dan makan siang di beranda yang teduh, dan lanjutkan dengan berjalan-jalan sore—jalan kaki atau naik sepeda—sepanjang salah satu jalan di antara Carcassonne dan tepian teduh Canal du Midi.
| Penulis | : | |
| Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR