Konsumsi suplemen vitamin D diduga mampu secara masif mengurangi risiko serangan. Vitamin D mampu menghilangkan risiko serangan asma dari 3 persen hingga 6 persen.
Asma telah berdampak pada 5,4 juta orang di Inggris. Setiap 10 detik, serangan asma mampu mengancam kehidupan seseorang. Hasilnya, sebanyak 185 orang dirawat di rumah sakit, dan tiga dari mereka meninggal setiap harinya.
“Penelitian ini menunjukkan hal yang menjanjikan, namun butuh lebih banyak bukti untuk menunjukkan bahwa Vitamin D mampu mengurangi serangan asma dan gejalanya,” ujar dr. Erika Kennington dari aksi amal Asthma Inggris.
“Dengan jenis asma yang berbeda, mungkin Vitamin D mampu memberikan manfaat bagi orang-orang dengan kondisi asma tertentu, namun tidak untuk yang lain. Peneliti masih bekerja keras untuk menemukan bagaimana dan mengapa Vitamin D berdampak pada gejala asma dan jika vitamin tersebut mampu menjadi obat yang potensial di masa depan.”
Dalam review terbaru, bukti yang ditemukan tidak menunjukkan mengapa kehadiran suplemen itu mampu mengurangi risiko serangan asma, namun penelitian ini bukan yang pertama kalinya dilakukan.
Dari penelitian sebelumnya, yang dipublikasikan di Journal of Allergy and Clinical Immunology, mengungkapkan bahwa vitamin D mampu mengurangi tingkat molekul yang disebut IL-17A. Molekul ini memiliki peran dalam sistem imun di tubuh mereka yang memiliki asma.
Penelitian lebih lanjut masih terus dilakukan untuk menemukan apakah vitamin D memiliki pengaruh atau tidak dalam mengurangi serangan asma. Namun dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, mungkin peneliti akan menemukan hal lain dari vitamin D.
Penulis | : | |
Editor | : | test |
KOMENTAR