Sebagian orang mempertimbangkan Erikson sebagai orang berkebangsaan Eropa yang pertama kali menemukan Benua Amerika dan lebih dari satu abad yang lalu, ada yang mengatakan bahwa Columbus adalah orang yang lebih dulu yang sampai ke Amerika.
Tanggal 9 Oktober adalah Hari Leif Erikson, hari libur di Amerika Serikat yang diadakan untuk menghormati penjelajah Islandia yang dipercaya adalah orang Eropa pertama yang mencapai Amerika Utara.
Leif Erikson Day tidak mendapatkan banyak pengakuan karena terbayang-bayang oleh Columbus Day.Christopher Columus dan hari liburnya saat ini menjadi kontroversial karena cara ia menjelajah dan kemudian bermukim dan diperlalukan seperti penduduk asli amerika. Selama bertahun-tahun, sudah ada kampanye untuk merayakan hari seseorang masyakat adat. Namun, pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, banyak orang yang memiliki pendapat berbeda tentang Columbus. Mereka berpendapat bahwa orang pertama yang menemukan Amerika Utara seharusnya adalah Erikson, yang mereka yakini telah tiba 500 tahun lebih awal daripada Columbus. Lagi pula, masyrakat lebih menyukai Erikson karena dia tidak seperti Columbus, bukan orang Italia atau Katolik.
Columbus vs Erikson
Pada tahun 1892, Amerika Serikat merayakan Hari Columbus yang merupakan peringatan 400 tahun perjalanan Columbus ke Amerika. Pada saat itu, pengakuan negara terhadap dirinya adalah sumber kebanggaan bagi banyak orang Amerika-Italia dan imigran Italia. Namun, imigran Skandinavia dan Amerika keturunan Eropa Utara ingi merayakan Hari Erikson sebagai gantinya.
Hal tersebut merupakan penggambaran sesungguhnya dari anti-imigran dan sentimen anti-Italia yang terdapat di berbagai wilayah Amerika Serikat. Mungkin juga merupakan salah satu pencetus cerita ketika orang Eropa pertama ke Amerika adalah bukan orang Eropa Selatan, kata Joanne Mancini, seorang pengajar senior dari National University of Ireland, dan penulis dari “Discovering Viking America.”
Tidak jelas apakah banyak masyarakat yang percaya dengan konspirasi ini, namun kemunculan perayaan Hari Columbus pada akhir abad ke 19 memotivasi anti-imigran, anti Katolik Amerika. Mereka memperdebatkan pengakuan nasional terhadap Erikson daripada Columbus.
Para arkeolog telah menemukan bukti dari permukiman Viking di Amerika Utara. Mereka berharap dapat menemukan lebih banyak lagi permukiman serupa pada masa yang akan datang.
Kewarganegaraan dari Erikson bukanlah satu-satunya hal yang membuat beberapa orang lebih mendukungnya dibandingkan dengan Columbus. Mancini mengatakan bahwa pada abad ke-19, penduduk Amerika "yang tidak Katolik benar-benar paranoid tentang gereja Katolik." Beberapa umat protestan menunjuk Colombus sebagai bagian dari konspirasi Katolik Roma untuk menekan pengakuan penjelajah Norse sebelumnya.
Tidak jelas apakah banyak masyarakat yang percaya dengan konspirasi ini, namun kemunculan perayaan Hari Columbus pada akhir abad ke-19 memotivasi anti-imigran, anti-Katolik Amerika. Mereka memperdebatkan pengakuan nasional terhadap Erikson daripada Columbus.
Pada saat itu, sebuah organisasi Katolik Roma yang disebut Knights of Columbus dan beberapa kelompok Amerika Italia mulai melobi konsres untuk mengenali Colubus Day. Pada 1907, pendiri koran Italia pertama Colorado membantu mendirikan secara resmi Hari Columbus di negaranya. Beberapa tahun kemudian, 15 negara telah mengadopsi hari perayaan tersebut. Sejak menjadi hari libur federal pada 1971, sebagian besar negara sudah mengakui Hari Colombus.
Leif Erikson Day memulai debutnya pada awal abad ke-20 juga, namun tidak pernag memperoleh momentum yang serupa. Meskipun perayaan tersebut sudah menjadi hari ibadah nasional sejak 1954 (yang berarti presiden pernah memproklamasikan hal ini), banyak orang yang bahkan masih belum mengetahui perayaan Leif Erikson Day.
‘Kemenangan’ Columbus terhadap Erikson sebagian besar karena disuarakan lebih dulu oleh orang Amerika-Italia. Bahkan, jika dia bukan orang yang pertama, Columbus bisa dibilang memegang peran yang lebih besar terhadap migrasi Eropa ke Amerika.
Hari ini, bentrokkan antara Columbus dan Erikson telah memundar. Apakah Columbus atau Erikson memainkan peran yang besar atas migrasi Eropa ke Amerika?Yang jelas, saat keduanya menemukan sebuah tempat yang belum pernah mereka datangi, tempat itu telah menjadi hunian bagi jutaan orang.
Penulis | : | |
Editor | : | endah trisulistiowaty |
KOMENTAR