Gajah merupakan hewan cerdas dan memiliki ikatan sosial tinggi yang diketahui dapat melindungi dan menghibur sesamanya. Perilaku simpatik tersebut terlihat jelas dalam video yang menunjukkan penyelamatan tiga gajah asia di Provinsi Yunnan, di barat daya Tiongkok berikut ini.
Gajah-gajah itu sudah dua hari terjebak di dalam kolam buatan manusia yang berdinding curam. Tatkala ketiga gajah malang itu kepayahan dan tak sanggup memanjat, gajah-gajah lain datang untuk membantu.
Gajah yang berada di luar kolam menjulurkan belalai mereka ke dalam kolam, kemungkinan menunjukkan upaya untuk membantu, atau setidaknya menghibur teman-temannya yang terjebak.
Penduduk desa yang menyaksikan kejadian itu segera menghubungi polisi hutan, yang langsung datang memberikan bantuan. Pada hari pertama, para penyelamat harus melawan hujan deras dan bersaing dengan gajah-gajah yang bebas. Gajah-gajah itu berusaha melindungi teman-temannya yang berada di dalam kolam.
Tak habis akal, tim penyelamat kemudian menerbangkan pesawat nirawak (drone) dan helikopter di atas area tersebut untuk mengamati situasi. Akhirnya, mereka memutuskan untuk mengusir gajah-gajah yang bebas dengan petasan.
Kemudian, tim penyelamat menghancurkan dinding kolam dengan alat berat, sehingga gajah-gajah yang terperangkap bisa memanjat keluar kolam dengan mudah. Setelah berhasil membebaskan diri, ketiga gajah itu menghilang ke dalam hutan di sekitar kawasan itu.
Tiongkok diperkirakan memiliki 300 gajah asia (Elephas maximus) liar. Seluruhnya berada di Provinsi Yunnan, dekat perbatasan Laos dan Myanmar. Sebagian wilayah di provinsi ini dilindungi sebagai hutan cadangan.
Studi pada tahun 2014 mendokumentasikan pengamatan bagaimana gajah asia menghibur sesamanya selama masa-masa stres. Perilaku serupa juga ditunjukkan oleh kera besar dan burung gagak. Gajah biasanya akan mendekati temannya yang sedang stres dan membelainya pada mulut dan alat kelamin.
Gajah juga menghasilkan suara gemuruh dan kadang membuat lingkaran pelindung disekitar temannya yang sedang kesusahan.
Gajah asia menunjukkan stres dengan menegangkan ekor dan melebarkan telinga, membuat suara seperti terompet atau gemuruh, dan tiba-tiba buang air kecil atau besar.
“Gajah bisa merasa tertekan jika melihat temannya stres, dan berusaha menjangkau untuk menenangkan temannya, tak berbeda dengan simpanse atau manusia yang merangkul temannya yang sedang kesulitan,” kata penulis kedua studi, Frans de Waal, yang merupakan direktur Living Links Center di Emory University.
“Dengan ikatan kuat di antara mereka, tak mengejutkan jika gajah menunjukkan kepedulian terhadap sesamanya,” pungkas de Waal.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR