Setelah berhasil meraih puncak Gunung Aconcagua pada 30 Januari 2016, wanita pendaki yang tergabung dalam tim WISSEMU (Women of Indonesia’s Seven Summits Expedition Mahitala Unpar), kini akan menggapai puncak ke lima dalam rangkaian pendakian mereka.
Untuk mendapatkan gelar seven summiteers, yaitu pendaki yang berhasil mendaki 7 puncak tertinggi yang ada di 7 lempeng benua, tim WISSEMU akan mendaki titik tertinggi di Antartika, yaitu Vinson Massif.
Berangkat pada 21 Desember dini hari silam, pada hari ini, tim WISSEMU telah tiba di Santiago, Cili, dan disambut oleh staf dari Kedutaan Besar Republik Indonesia.
Rencananya, tim WISSEMU yang terdiri dari Fransiska Dimitri Inkiriwang (23), Mathilda Dwi Lestari (23) akan menghabiskan waktu di KBRI selama lima hari untuk melakukan persiapan akhir seperti pengecekan kelayakan alat, sebelum bertolak ke Punta Arenas, persinggahan terakhir sebelum melanjutkan pendakian ke Vinson Massif.
Pada 1 Januari 2017, tim WISSEMU akan memulai pendakian dari Vinson Base Camp dan diperkirakan akan mencapai puncak pada 4 Januari 2017.
Dalam pendakian empat gunung sebelumnya, yaitu Carstensz Pyramid (4.884 mdpl), Elbrus (5.642 mdpl), Kilimanjaro (5.895 mdpl), dan Aconcagua (6.962 mdpl), kedua pendaki putri ini menghadapi berbagai macam tantangan. Kali ini, tim WISSEMU akan berhadapan dengan cuaca ekstrem dengan suhu yang bisa mencapai minus 40 derajat Celsius.
Antartika, tempat Gunung Vinson Massif berada, adalah benua paling terisolasi sekaligus terbersih di dunia. Setiap tahun, hanya sedikit orang yang bisa mendapatkan izin untuk memasuk benua ini. Tim WISSEMU adalah satu dari segelintir tim yang kebanyakan terdiri dari para peneliti.
Dalam melakukan pendakian, tim WISSEMU akan membawa beban dengan bobot 20 kilogram, yang akan ditarik dengan menggunakan sled. Dalam perjalanan kali ini, tim WISSEMU mendapatkan dukungan penuh dari Bank BRI dalam perjalanan yang bertajuk BRI Towards Antarctic Summit.
Penulis | : | |
Editor | : | Yoga Hastyadi Widiartanto |
KOMENTAR