Organisasi lingkungan global, Greenpeace, meilis foto pertama terumbu karang berwarna-warni yang ditemukan di Amazon tahun lalu. Foto tersebut diambil dari kapal selam yang diluncurkan oleh salah satu kapal Greenpeace, MY Esperanza.
Para ilmuwan pertama kali tersandung karang tersebut saat ekspedisi penelitian di tahun 2012 yang bertujuan untuk membuktikan rumor keberadaan terumbu karang itu. Kemudian, mereka mengumumkan penemuan terumbu karang dalam laporan penelitian yang diterbitkan pada April 2016. Mengingat keruhnya air di kawasan tersebut, para ilmuwan cukup terkejut karena dapat menemukan terumbu karang di sana.
Baca juga:
Pemutihan Terumbu Karang Terekam dalam Video
93 Persen Karang \'Great Barrier Reef\' Sekarat
“Kami menemukan karang di tempat yang—menurut buku cetak—tidak seharusnya,” kata salah satu penulis studi, Fabiano Thompson dari Federal University of Rio de Janeiro kepada National Geographic.
Terumbu karang tersebut berada pada kedalaman antara 50-100 meter. Para peneliti Amerika Selatan yang memetakan dari permukaan memperkirakan bahwa luasnya mencakup 9.500 km persegi. Memotret karang di bawah permukaan terbukti sulit, karena air keruh, arus kuat dan kondisi laut yang buruk menciptakan kondisi eksplorasi yang dapat menyulitkan bahkan mematikan.
Baca juga:
Nasib Terumbu Karang Kian Mengkhawatirkan
Kala Terumbu Karang Sumatera Barat Memutih...
Para peneliti menemukan banyak spesies ikan, bintang laut dan spons di kawasan tersebut ketika mereka berupaya mempelajari materi-materi karang selama beberapa tahun. Sebagian besar spesies ikan merupakan karnivora, dan salah satu spons raksasa yang diekstrak dari wilayah tersebut memiliki bobot setara dengan anak gajah.
Terumbu karang itu sudah terancam. BBC melaporkan bahwa proses perizinan untuk eksplorasi minyak di daerah tersebut sudah terjadi. Greenpeace telah memulai kampanye untuk melindungi terumbu karang tersebut dengan mengusung risiko kontan dari tumpahan minyak sebagai salah satu kemungkinan untuk penolakan lingkungan jika pengeboran benar-benar terjadi di sana.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR