Ada alasan mengapa Anda kerap memilih french fries ukuran large dan sulit untuk berhenti memakannya. Kentang goreng di restoran cepat saji bukan sekadar kentang yang digoreng. Setiap batang kentang telah diolah dan mengandung bahan-bahan yang membuat nafsu makan meningkat.
Kentang goreng dikemas dengan minyak nabati (minyak canola, minyak jagung, minyak kedelai, minyak kedelai terhidrogenasi) yang memberi aroma sangat nikmat, rasa daging sapi alami, dekstrosa, asam natrium pirofosfat, dan garam.
Dan “pelaku” yang paling bertanggung jawab untuk menumbuhkan kecanduan adalah rasa daging sapi yang mungkin belum pernah Anda bayangkan ada dalam kentang goreng. Gandum terhidrolisis dan susu terhidrolisis juga menjadikan rasa kentang goreng semakin gurih.
Sementara gandum dan susu adalah bahan yang sehat, namun proses hidrolisis yang menggunakan panas dan bahan kimia akan menghancurkan nutrisi alami makanan dan menghasilkan MSG, yang menghasilkan penambah selera.
MSG mampu meningkatkan nafsu makan dengan cara menghambat otak mengirimkan sinyal kenyang. Salah satu studi menemukan bahwa pemberian MSG pada tikus laboratorium mampu meningkatkan asupan makanannya sebesar 40 persen dan itu dinilai juga berlaku pada manusia. Itulah sebabnya mengapa kentang goreng cepat saji terasa begitu nikmat.
Walau kentang goreng di restoran cepat saji dapat menjadi salah satu kenikmatan hidup, sayangnya studi sebelumnya oleh American Journal of Clinical Nutrition menghubungkan antara makan kentang goreng cepat saji porsi besar setidaknya dua kali seminggu dengan peningkatan risiko kematian dini.
Walau kentang goreng bukan penyebab langsung kematian, namun kandungan kalori yang tinggi, lemak jenuh, dan garam dalam kentang goreng dapat mengurangi kesehatan seseorang dengan meningkatkan risiko obesitas maupun hipertensi.
Namun kabar baiknya, para penggemar kentang goreng dapat merayakan fakta bahwa sayuran memiliki jumlah serat, mikronutrien dan vitamin yang sehat, yang menyeimbangkan indeks glikemik tinggi dari kentang goreng. Itu sebabnya, perbanyak konsumsi sayur dan buah sebagai penyeimbang makanan cepat saji.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR