Penelitian baru menunjukkan Coelacanth menempati perairan di Sulawesi Utara dan Papua.
Dalam 15 tahun terakhir, penelitian Coelacanth di Indonesia terfokus di Sulawesi Utara dan sekitarnya. Pada 1999, Max Planck Institute dan LIPI bekerja sama untuk mencatat penampakan Coelacanth menggunakan kapal selam yang dinamai “Jago”. Penelitian ini mencatat penampakan dua Coelacanth di Laut Sulawesi pada kedalaman 145 meter.
Pada 2006, tim peneliti LIPI dan Japanese Fukushima Aquamarine serta Universitas Sam Ratulangi mencatat enam penampakan Coelacanth juga di Laut Sulawesi pada kedalaman 150 meter. Setahun kemudian, tim yang sama mencatat sembilan penampakan Coelacanth di perairan Talise di Sulawesi Utara. Pada 2011, tim peneliti melihat penampakan ikan tersebut di perairan Biak di Papua.
(Baca juga: Ikan Mutan Ini 8.000 Kali Lebih Resisten Terhadap Polutan Beracun)
Para peneliti percaya ada kemungkinan ikan tersebut hidup di wilayah-wilayah lain di timur Indonesia. Topografi dan kondisi laut di sana mirip dengan Papua dan Sulawesi Utara: berbatu, dalam, dan penuh gua. Coelacanth hidup di laut dengan kedalaman setidaknya 150 meter, dengan suhu antara 14 dan 18 derajat Celsius. Habitat mereka adalah kumpulan batu di dasar laut.
Masih banyak pertanyaan tentang hubungan Coelacanth di perairan Afrika Timur dan Indonesia. Peneliti sedang mencari tahu jawabannya melalui tes DNA.
Dengan melihat bentuk dan struktur hewan, kita dapat mempelajari bagaimana evolusi terjadi dan berapa lama proses perubahan morfologi berlangsung. Salah satu cara mempelajari morfologi adalah dengan memeriksa foto X-ray dari Coelacanth.
Penelitian soal Coelacanth memakan waktu yang panjang, karena begitu sedikitnya spesimen yang ada. Penelitian yang intensif diperlukan untuk mencari jumlah Coelacanth yang signifikan untuk memastikan penelitian yang efektif dan membantu usaha konservasi.
Augy Syaihailatua, Director, Research Centre for Deep Sea, Indonesian Institute of Sciences (LIPI)
Sumber asli artikel ini dari The Conversation. Baca artikel sumber.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR