Untuk pelaksanaannya sendiri sama ya. Yang membedakan, kalau menggunakan jasa konsultan yang jadi tambah pinter ya konsultannya. Yang lainnya dari jauh dengerin pakai payung, lalu cerita dan foto-foto. Nah kalau seperti sekarang semuanya aktif. Saya melihat penyelenggaraan yang ke-5 ini lebih profesional. Dan sekarang semua panitianya bergantian. Jadi sekarang sudah hebat hebat. Sampai kita punya pemikiran untuk melakukan ini bagi teman teman non eksplorasionis. Eksplorasionis ini kan hanya sebagian dari sistem. Banyak teman teman kita dari non teknis seringkali menanyakan hal hal yang berkaitan dengan pekerjaan eksplorasi kami. Dengan mengikuti kegiatan ini diharapkan mereka dapat lebih memahami bagaimana proses dan kebutuhan kebutuhan dalam suatu kegiatan eksplorasi.
Jadi diharapkan tiap-tiap bagian ada perwakilannya. Dari finance, legal dan macam macam. Waktu kami di Prabumulih kami juga pernah lakukan seperti ini. Contohnya kita ambil tidak yang sulit sulit. Yang gampang sekali dicerna. Hasilnya sangat luar biasa. Selain mereka bisa refreshing. Kita juga bisa menjelaskan histori dari bentuk (bebatuan). Yang terjadi seperti ini bukan suatu kebetulan, melainkan melalui proses geologi yang secara rinci bisa dijelaskan runut. Dengan kondisi yang terlihat sudah tidak karuan, ternyata kalau di rekonstruksikan menjadi suatu karya yang luar biasa dan bisa diceritakan.
Karena pemahaman seperti ini tidak bisa dipaksakan langsung. Paling tidak pemahaman dasarnya saja dulu. Jadi nanti jika ada permintaan-permintaan yang terkait eksplorasi mereka bisa mengerti. Jadi kita memperkenalkannya tidak serta merta langsung besar, tapi satu persatu. Pada penyelenggaraan yang ke-5 ini sudah mengarah pada permasalahan yang dihadapi kemudian sama-sama kita pecahkan. Kalau dulu pemahaman materinya saja, bicara mengenai batu pasir, gamping, stratigrafinya bagaimana. Memang jadi akan ada budget khusus, seperti penggunaan alat geofisika yang kita lihat tadi, tentunya ada budget ekstra. Tapi di sini saya menemukan suatu konsep eksplorasi yang baru dengan melakukan hal sederhana itu (alat geofisika).
!break!Jadi penggunaan alat geofisika baru kali ini ya digunakan?
Iya baru kali ini menggunakan. Ya itu tadi, karena yang kali ini sudah ada tujuannya, yakni dengan adanya kasus yang diajukan. Jadi, adik-adik ini luar biasa menurut saya. Selain mereka bekerja, mereka juga merekam dan menganalisa. Jika pekerjaan ini digabungkan dalam sebuah fieldwork maka akan ada nilai positifnya. Karena habis ini barangkali kita akan konsepkan. Penemuan kita disini bukan sesuatu yang kecil. Ini bisa mengubah (cekungan) Jawa Timur menjadi sesuatu yang besar. Hanya dengan kegiatan seperti tadi itu. Saya sangat appreciate. Luar biasa.
Pemilihan penggunaan alat geofisika berdasarkan apa?
Banyak sekali permasalahan yang kita hadapi pada waktu kita menentukan lokasi. Ada di sebelah mana? Di kedalaman berapa? Yang bisa jawab hanya dengan menggunakan metode gravity. Beberapa tahun lalu, tahun 2015, kami melakukan studi regional di Cekungan Tarakan. Di situ baru pertama kali kami menggunakan metode gravity. Saya lakukan survei, kemudian hasil dari survei itu menghasilkan konsep eksplorasi yang baru di cekungan Kalimantan Utara. Sehingga ketika kita mengusulkan pengeboran di sana kita menemukan cekungan yang besar sekali. Jadi kami sudah mempunyai referensi. Namun referensi yang dimiliki kan masih bersifat global. Nah kalo ini kan lokal. Tapi yang lokal ini bisa diglobalkan. Habis ini kita buat suatu projek untuk cekungan Jawa Timur Utara. Saya optimis kita akan menemukan jebakan-jebakan minyak yang sebelumnya kita tidak berani ngebor.
Jadi, memang yang ke-5 ini menurut kami adik-adik sudah sangat konfiden. Kami manajemen mendorong mereka. Selain bisa refreshing, fieldwork ini juga mendapatkan peluang eksplorasi yang menurut kami besar sekali. Karena habis ini pasti kita bisa menemukan di Jawa Timur. Kadang-kadang konsep eksplorasi itu dimulai bukan dari sesuatu yang besar. Dari ide-ide sederhana jika diaplikasikan dalam suatu pola perencanaan yang matang akan memberikan hasil besar. Bukti-bukti di sekitarnya banyak sekali, hanya tidak berani masuk. Khawatir seperti di Sidoarjo sana. Akhirnya semuanya jadi berhenti. Nah, dengan metode seperti ini tadi, nampaknya bisa menjawab permasalahan itu.
!break!Selama mengikuti kegiatan fieldwork ini saya melihat peserta sangat aktif terlibat. Diskusi yang berlangsungpun terjadi spontan tanpa memandang posisi. Bagaimana membentuk environment seperti ini?
Memang kita, manajemen, sejak awal sudah membuat suatu statement. Usahakan hubungan jangan terlalu kaku. Apalagi ketika sudah bicara secara teknis, semua akan kita tinggalkan, dan saya pikir adik-adik ini juga tidak segan-segan jika mereka punya konsep, debatnya akan luar biasa sekali. Secara keilmuan kita akan open mind-lah, sehingga talenta dari masing-masing geoscientist akan keluar. Jadi, kita buka sebebas-bebasnya untuk bereksplorasi dan berdikusi. Karena di dunia eksplorasi ya harus begitu. Di perusahaan seperti kami ini, oil company, satu-satunya yang diharapkan ya dari eksplorasi itu. Kalau eksplorasi tidak ada yang ditemukan, ya tidak ada yang digantikan. Ya sudah, dying company saja.
Harga minyak yang rendah saat ini apakah berpengaruh pada dunia eksplorasi?
Sebetulnya saat ini adalah saat yang tepat untuk lakukan eksplorasi. Karena pada saat ini harga harga kebutuhan untuk peralatan, jasa dan sebagainya lagi murah. Ongkos produksi jadi lebih murah. Artinya kita harus bisa meyakinkan ke manajemen bahwa ini saatnya kita melakukan eksplorasi. Nanti saat harga minyak sudah naik, kita sudah menyiapkan cadangan-cadangan baru.
Megathrust Bisa Meledak Kapan Saja, Tas Ini Bisa Jadi Penentu Hidup dan Mati Anda
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR