"Otak juga mengirim pesan pada kelenjar adrenal untuk menghentikan produksi hormon adrenal di ginjal sehingga muncul respon \'lawan atau tinggalkan\', sebuah kondisi psikologi saat stres yang membuat makan tidak jadi prioritas," kata ahli nutrisi penyakit kronis ini.
Beberapa gangguan pencernaan, seperti penyakit celiac, penyakit Crohn, laktosa intoleran, dan gangguan usus, bisa menyebabkan gangguan penyerapan makanan. Akibatnya berat badan cenderung sulit bertambah.
(Baca juga: Agar Mudah Langsing, Lakukan Empat Cara Ini untuk Tingkatkan Metabolisme)
Hormon tiroid mengontrol metabolisme kita, karena itu wajar jika terjadi ketidakseimbangan, maka terjadi gangguan pada berat badan. Walau metabolisme yang tinggi berdampak bagus pada berat badan, tapi jika terlalu tinggi akan tidak sehat.
Orang yang tiroidnya terlalu aktif, disebut dengan hipertiroid, akan mengalami penurunan berat badan dan terkadang ada komplikasi lain, seperti detak jantung meningkat, merasa cemas, insomnia, atau tremor.
Kekurangan adrenal, yang disebut juga dengan penyakit Addison, terjadi ketika tubuh tidak cukup memproduksi kortisol. "Dalam kondisi stres tinggi, tubuh akan menghasilkan banyak kortisol. Ini adalah respon normal," kata Srinath.
Orang yang kadar kortisolnya terlalu rendah, tidak dapat mengalami respon stres normal, sehingga mereka akan merasa sakit. Orang yang mengalami penyakit Addison juga menunjukkan gejala berat badan turun drastis, mual, pusing, dan juga lebih gampang infeksi.
Artikel ini sudah pernah tayang di Kompas.com dengan judul Alasan Mengerikan Berat Badan Turun Tanpa Sebab.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR