"Kami membuang-buang sumber daya berharga dan mengambil risiko produksi perangkat-perangkat tersebut di masa mendatang tanpa mendaur-ulangnya," kata Ruediger Kuehr, kepala UNU’s Sustainable Cycles Programme di Bonn, Jerman.
Peran Konsumen
Barang-barang elektronik memiliki pengaruh eco yang besar, yang berarti pembuatannya menghabiskan banyak energi dan air, bersama dengan sumber daya berharga dan terkadang langka, membuat daur ulang dan pemulihan merupakan cara utama untuk mengurangi dampak pada planet ini.
Namun, daur ulang limbah elektronik tidak selalu mudah, menurut Kuehr kepada National Geographic. Ponsel bisa berisi 40 sampai 60 elemen yang berbeda. Kuehr menambahkan, seringkali ada sedikit ketertarikan oleh produsen dalam membuat perangkat elektronik yang dapat diperbaiki atau mudah didaur ulang.
Sementara masyarakat meminta makanan sehat dan bebas bahan kimia, hanya sedikit yang mencari barang elektronik "sehat". "Konsumen hanya tertarik pada harga dan kinerja. Itu yang perlu diubah, "ujar Gray.
Satu hal yang diinginkan publik ialah pengisi daya universal, yang dapat digunakan untuk telepon dan laptop sekaligus. "Ini mengejutkan bahwa produsen tidak perlu membuat pengisi daya yang berbeda dari satu model ke model lainnya," kata Gray.
Baca juga: Cara Sehat Agar Hubungan Asmara Bertahan Lama
Tahun lalu, ITU menyetujui standar ramah lingkungan baru untuk pengisi daya universal, untuk laptop dan perangkat portabel lainnya. Namun, tindakan pemanfaatan sumber daya oleh industri tetap harus dilihat.
Kuehr mengatakan, pergeseran model bisnis untuk memberikan layanan daripada produk juga dapat membantu mengurangi jumlah limbah elektronik. Car sharing—sistem berbagi mobil—yang populer di pusat kota, adalah salah satu contohnya, karena orang tidak perlu membeli mobil sendiri.
"Ada banyak peluang yang dapat dimanfaatkan para pengusaha cerdas," ucap Gray.
Penulis | : | |
Editor | : | Ema Indah Ruhana |
KOMENTAR