Baca Juga: Akrotiri, Kota Kuno di Santorini yang Bernasib Sama Seperti Pompeii
Namun, para klien Lupanare tampaknya memiliki waktu yang lebih baik di rumah bordil itu, seperti yang ditunjukkan oleh grafiti-grafiti yang mereka tinggalkan.
Ada lebih dari 100 tulisan atau ukiran di dinding Lupanare. Satu tulisan, misalnya, hanya berbunyi seperti ini: "Saya meniduri banyak gadis di sini."
Tulisan lain bahkan mencatat tanggal orang itu mengunjungi Lupanare, "Pada tanggal 15 Juni, Hermeros bercinta di sini dengan Phileterus dan Caphisus."
Anggota masyarakat yang lebih kaya umumnya tidak mengunjungi rumah bordil, karena mereka mampu membeli gundik atau budak selir. Jadi, kemungkinan besar mereka yang sering mengunjungi rumah bordil Pompeii dan meninggalkan grafiti adalah orang-orang Romawi biasa.
Menariknya, para klien Lupanare juga meninggalkan catatan di dinding yang memungkinkan para arkeolog menghitung harga layanan yang disediakan di sana. Tampaknya dua potong roti dan setengah liter anggur akan memungkinkan seseorang untuk mendapatkan layanan pelacur. Biaya itu hanya biaya yang dibayarkan kepada pemilik rumah bordil, bukan pelacur itu sendiri.
Begitulah kehidupan seorang pelacur di rumah bordil Pompeii, sejauh yang bisa diceritakan oleh arkeologi kepada kita. Saat ini, Lupanare yang telah dipugar terbuka bagi wisatawan untuk menjelajahi dan belajar tentang prostitusi di Pompeii kuno.
Baca Juga: Dahsyatnya Letusan Vesuvius, Hanya Butuh 15 Menit Musnahkan Pompeii
Source | : | ancient origins,CBC News |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR