Sementara itu, komputer digital mengerjakan hal satu per satu, namun dengan sangat cepat. Bahkan yang disebut sebagai komputer paralel pun sebenarnya memecah masalah menjadi kepingan-kepingan kecil, tetapi setiap kepingan tetap saja melibatkan banyak langkah yang dilakukan terpisah.
Komputasi paralel yang mirip otak bisa disimulasi di komputer digital. Memang, pembelajaran mendalam (deep learning) adalah metode untuk mesin belajar dari sejumlah besar data yang tadinya diilhami ilmu saraf, dan ini adalah bahan utama dari algoritme Google.
Tetapi di komputer digital hal ini memerlukan tenaga besar, sementara otak manusia menggunakan tenaga yang lebih kecil dari yang dibutuhkan sebuah bohlam lampu.
Secara bersamaan, pengetahuan kita tentang otak sendiri sedang ditransformasi oleh teknologi baru. Ini termasuk metode baru untuk merekam aktivitas saraf skala besar pada neuron tunggal.
Pada manusia, teknik non-invasif seperti functional magnetic resonance imaging (fMRI) merata-ratakan aktivistas dari puluhan ribu neuron. Tapi pada model binatang, sekarang dimungkinkan untuk menandai neuron dengan penanda fluoresens yang akan bercahaya lebih terang saat neuronnya aktif.
Menggunakan jenis baru penggunaan mikroskop memungkinkan kita untuk melihat setiap neuron dalam satu wilayah yang lebih besar, kadang bahkan dalam keseluruhan otak, saat bekerja bersama untuk menyelesaikan masalah.
Teknik ilmu saraf seperti ini akan merevolusi pemahaman kita akan bagaimana otak biologis melakukan komputasi yang luar biasa.
Wawasan baru ini akan membantu mendorong inovasi baru dalam algoritme yang menghela perusahaan-perusahaan teknologi, dengan mengungkapkan trik-trik komputasi yang digunakan biologi untuk tetap berdaya saing.
Baca juga: 9 Foto Mumi Luar Biasa, Dari Purba Hingga Modern
Algoritme beangsur-angsur akan memungkinkan komputer berpikir semakin mirip manusia. Tetapi sebagaimana ditunjukkan oleh AlphaGo, ramalan tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan komputer untuk mencapai kinerja level manusia (atau manusia super) untuk mengerjakan tugas tertentu kerap kali salah.
Maka, berapa lama sampai pencarian Google akan bisa mengerti frasa di awal artikel ini? Izinkan saya menutup dengan berkata (silakan cek sendiri bagaimana Google gagal juga kali ini):
Wlme t th ftre
Sumber asli artikel ini dari The Conversation. Baca artikel sumber.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | dian prawitasari |
KOMENTAR