Penyakit peradangan
Penyakit yang dapat menyebabkan radang pada bagian tubuh lainnya, seperti rheumatoid arthritis, juga dapat menyebabkan miokarditis.
Baca juga: Menakjubkan, Ternyata Manusia Masih Miliki Kesadaran Saat Dinyatakan Meninggal
Apa saja gejala miokarditis?
Miokarditis bisa berbahaya, karena dapat terjadi pada siapa saja, pada usia berapa pun dan sering terjadi tanpa menunjukkan gejala apapun. Gejalanya sendiri sering menyerupai gejala flu, seperti kelelahan, demam, nyeri atau pembengkakan sendi, dan rasa sakit di dada. Hal ini dapat membuat miokarditis sulit didiagnosa.
Miokarditis sering menyerang orang sehat dan dianggap sebagai penyebab kematian mendadak pada orang dewasa muda.
Seringkali, miokarditis dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan, seperti luka pada jari yang akan sembuh dengan sendirinya. Bahkan kasus yang lebih serius mungkin tidak menyebabkan gejala pada gagal jantung, tapi dapat merusak otot jantung. Namun, jantung mungkin juga akan menunjukkan kendala yang dihadapi, dengan gejala seperti:
Baca juga: Pemilik Golongan Darah Ini Lebih Berisiko Terkena Serangan Jantung
Bagaimana cara mendiagosis miokarditis?
Walau miokarditis sulit untuk didiagnosis, dokter dapat melakukan beberapa tes untuk mempersempit kemungkinan penyebab. Tes darah dapat melihat adanya tanda-tanda infeksi atau radang dan X-ray di dada dapat menunjukkan pertanda gagal jantung. Electrocardiogram (ECG) dapat mendeteksi kelainan detak jantung atau kerusakan otot jantung, dan echocardiogram (ultrasound) dapat mendeteksi pembengkakan pada jantung. Dalam beberapa kasus tertentu, biopsi endomyocardial dapat dilakukan oleh dokter yang memeriksa bagian kecil dari jaringan jantung.
Pengobatan untuk miokarditis
Pengobatan tergantung seberapa parah radang terjadi. Dalam beberapa kasus, pembengkakan akan menghilang dengan sendirinya dan Anda akan sembuh sepenuhnya. Jika Anda memiliki permasalahan, dokter dapat meresepkan obat-obatan anti-peradangan untuk membantu proses. Anda juga akan direkomendasikan untuk beristirahat dan diet rendah garam, serta Anda mungkin akan diberi diuretik untuk mengeluarkan cairan berlebih pada tubuh. Antibiotik juga dapat membantu menangani infeksi yang disebabkan bakteri, serta korticosteroid dapat mengurangi peradangan.
Baca juga: Patah Hati Memicu Kondisi Seperti Serangan Jantung
Jika jantung mengalami kesulitan memompa sebagaimana mestinya, dokter juga akan meresepkan obat-obatan yang dapat membantu pembuluh darah rileks dan aliran darah lebih lancar. Obat-obatan lain juga dapat membantu mengendalikan detak jantung yang tidak teratur. Hampir semua pengobatan ini dapat mengurangi beban kerja pada jantung. Pada kasus yang lebih parah, alat pacu jantung dan defibrillator dapat dibutuhkan. Atau jika terjadi gagal jantung, prosedur lainnya dapat dilakukan di rumah sakit. Apabila jantung sudah rusak parah, dokter mungkin akan merekomendasikan transplantasi jantung.
Artikel ini telah tayang di hellosehat.com. Baca artikel sumber.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR