Air merupakan unsur penting yang ada dalam tubuh manusia. Maka itu, penting sekali untuk minum air dan mendapatkan asupan cairan yang cukup setiap hari. Lalu, apa bahayanya jika tubuh kurang mendapatkan asupan cairan? Ternyata selain dehidrasi, kurang minum juga bisa jadi salah satu penyebab usus buntu. Tunggu dulu, bagaimana bisa kurang air jadi penyebab usus buntu? Begini penjelasan lengkapnya.
Usus buntu bukanlah nama penyakit. Usus dalam tubuh manusia sendiri bermacam-macam, mulai dari usus halus, usus buntu, dan usus besar. Usus buntu adalah bagian dari usus dalam tubuh manusia yang merupakan bagian kecil usus yang berada di perut kanan bawah, yang bentuknya hanya berupa jalur tonjolan kecil yang buntu di ujung bawah. Panjang usus buntu sendiri hanya berkisar dari 8-13 cm.
(Baca juga: Minum Air Mentah Berisiko Sebabkan Kematian)
Peradangan pada usus buntu inilah yang kemudian akan menimbulkan gejala dan disebut sebagai radang usus buntu atau appendisitis. Namun, karena banyak orang keliru menyebut “usus buntu” sebagai penyakitnya, bukan sebagai anggota tubuh itu sendiri, istilah tersebut justru lebih sering digunakan untuk membahasakan penyakit radang usus buntu.
Salah satu penyebab radang usus buntu adalah penyumbatan yang terjadi pada saluran usus buntu. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, usus buntu hanya berupa saluran yang menuju pada tonjolan kecil dengan ujung yang buntu. Jika saluran menuju usus buntu tersebut tersumbat, tentu tidak ada lagi jalan keluar ke mana pun.
Di lain sisi, usus, tak terkecuali usus buntu, juga terus mengeluarkan cairan atau lendir yang dibutuhkan oleh saluran pencernaan. Dapat dibayangkan dengan adanya penyumbatan tanpa jalan keluar dan lendir yang terus dikeluarkan dari lapisan usus, lama-lama akan menyebabkan peningkatan tekanan dalam usus buntu dan pada akhirnya dapat menyebabkan peradangan. Bila sudah parah, usus buntu pun bisa saja pecah dan menyebabkan kematian.
Penyebab penyumbatan tersering pada saluran usus buntu adalah feses. Namun, feses yang dimaksud adalah yang sudah mengeras akibat penumpukan feses di dalam saluran cerna. Feses semacam ini disebut fecalith. Fecalith kecil yang berada di dalam usus bisa terjebak masuk dan akhirnya menyumbat ke dalam usus buntu.
(Baca juga: 8 Manfaat Sehat Minum Air Putih Setelah Bangun Tidur)
Fecalith sendiri dapat terjadi akibat sembelit (susah buang air besar) yang telah berlangsung lama. Sembelit merupakan kondisi di mana feses mengeras akibat kandungan cairan yang kurang sehingga sulit dikeluarkan dan akhirnya terjebak di dalam saluran cerna. Pembentukan fecalith dapat dicegah dengan menghindari sembelit. Caranya yaitu dengan meningkatkan konsumsi serat dan banyak mengonsumsi cairan, terutama air putih.
Kadar serat dan konsumsi cairan akan membuat feses cukup lunak sehingga tidak akan mengeras dan terjebak di dalam usus buntu. Pola makan yang tinggi serat mampu mempercepat keluarnya feses sehingga tidak terjadi sembelit berkepanjangan. Sedangkan konsumsi banyak air tentunya akan membuat feses kaya akan kandungan cairan, sehingga menjadi lembek dan mudah dikeluarkan. Inilah mengapa kurang minum air bisa jadi salah satu penyebab usus buntu.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua fecalith bisa menjadi penyebab usus buntu. Begitu juga sebaliknya, tidak semua usus buntu disebabkan oleh fecalith atau kurang minum. Bila Anda merasakan gejala-gejala radang usus buntu, segera periksa ke dokter.
Artikel ini pernah tayang di hellosehat.com. Baca artikel sumber.
Penulis | : | |
Editor | : | hera sasmita |
KOMENTAR