Tren wisata warna-warni rupanya semakin marak di Indonesia. Ada banyak kampung yang berhias dengan cat warna cerah di tembok, atap, sampai jalanan. Kini bukan lagi kampung, batu-batu di sungai juga dicat warna-warni agar menarik wisatawan.
Berikut beberapa lokasi wisata dengan tema warna-warni di Indonesia:
1. Kampung Tridi, Malang, Jawa Timur
Kampung yang juga terkenal dengan nama Kampung Wisata Jodipan ini menjadi populer setelah warna-warni cerah sering diabadikan di Instagram. Ide awal kampung ini digagas oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, menggandeng CSR perusahaan cat tahun 2016. Ada ratusan rumah di sebelah Utara Sungai Brantas yang diwarnai dengan cat warna cerah. Selain itu, terdapat juga banyak mural tiga dimensi dan satu jembatan kaca gantung.
(Artikel terkait: Kampung Kapitan Palembang, Jejak Pertama Keturunan Tionghoa)
2. Kampung Code, Yogyakarta
Kampung Code dahulu terkenal sebagai pemukiman kumuh di Yogyakarta. Tahun 1980-an, Romo YB Manguwijaya, arsitek sekaligus pemuka agama Katolik bersama mahasiswa menata kawasan tersebut agar mengikuti kontur alam. Pada tahun 2015, rumah dan atap Kampung Code dicat warna-warni agar menyerupai pemukiman atau favela di Rio de Janeiro; sama-sama memiliki kontur berbukit dan berwarna-warni.
3. Kampung Warna-warni Bogor, Jawa Barat
Kampung warna-warni di Bogor ini terletak di Kelurahan Katulampa. Pemuda kampung menjalankan ide mengecat rumah dan membuat gambar lanskap Kota Bogor di dinding rumah lima RT (Rukun Tetangga). Warga setempat juga menyulap ruang terbuka menjadi arena lokasi permainan tradisional dan perpustakaan. Juga terdapat operator river tubing, menggunakan ban bekas untuk menyusuri Kali Katulampa di kampung ini.
(Baca juga: Mirip Daun Peterseli, Tanaman Ini Ternyata Beracun dan Mematikan)
4. Kalilo, Banyuwangi, Jawa Timur
Rumah-rumah di bantaran Sungai Kalilo, Banyuwangi, dicat aneka warna agar menarik wisatawan. Program Banyuwangi Berwarna ini akhirnya berhasil. Masyarakat, mahasiswa, dan pemerintah kabupaten bergotong royong mengubah wajah pemukiman kumuh menjadi lokasi yang cocok untuk berwisata.
Tak Hanya Cukupi Kebutuhan Gizi, Budaya Pangan Indonesia Ternyata Sudah Selaras dengan Alam
Penulis | : | |
Editor | : | Ema Indah Ruhana |
KOMENTAR