"Hewan menimbulkan risiko yang berbeda dan tidak diketahui," terang Lennon di National Geographic Indonesia Desember 2021. Ia menambahkan, pengawasan binatang harus diperhatikan karena virus bisa saja memaparkan dari mana pun.
Masalahnya, yang membingungkan bagi para peneliti lewat makalah mereka adalah macan tutul ini adalah hewan liar, bukan yang tinggal di kebun binatang seperti temuan-temuan sebelumnya.
Kemudian yang menjadi janggal, varian delta ini terinfeksi pada bangkai yang tewas di bulan Oktober, tepat saat India sudah mulai mereda dari gelombang ganas dan COVID-19 dilaporkan tidak banyak ditemukan di daerah pedesaan sekitar.
Meski demikian, para peneliti mencatat, risiko macan tutul masuk kepedesaan India sangatlah rendah, sehingga sedikit kemungkinannya untuk menulari manusia. Tetapi lewat penelitian ini mereka menegaskan kekhawatiran ini dan menyarankan kewaspadaan bagi warga.
"Deteksi SARS-CoV-2 pada macan tutul yang berkeliaran bebas ketika insiden COVID19 manusia telah turun ke tingkat yang jauh lebih rendah menggarisbawahi perlunya mengintensifkan penyaringan dan memeriksa perkembangan status pembawa pada kucing liar," para peneliti menyimpulkan di makalah.
Baca Juga: Sejarah Permainan Ular Tangga, Jadi Alat Pengajaran Agama Hindu
Source | : | The Independent,biorxiv.org |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR