Nationalgeographic.co.id—Masing-masing hewan memiliki warna tubuh yang unik dan berbeda. Warna-warna ini memiliki fungsi yang berbeda.
Ada hewan-hewan yang memanfaatkan warna tubuh mereka agar terlihat mencolok demi menarik perhatian calon pasangannya. Ada juga hewan-hewan yang memanfaatkan warna mereka untuk memperingatkan para pemangsa bahwa mereka beracun.
Hewan-hewan predator penyergap seperti harimau memiliki kemampuan untuk tetap tidak terlihat oleh mangsanya agar mereka bisa mendapatkan makan dan tidak mati kelaparan. Tapi, dari semua warna yang ada di dunia, mengapa harimau justru berwarna oranye? Bukankah itu justru warna yang mencolok?
Bagi manusia, oranye memang merupakan warna yang digunakan untuk barang-barang yang harus sangat terlihat. Misalnya untuk benda-benda seperti kerucut lalu lintas dan rompi keselamatan.
Di mata kita, oranye adalah warna yang menonjol di sebagian besar lingkungan. Hal ini membuat harimau relatif mudah kita kenali.
Harimau dapat dengan mudah kita kenali karena kita manusia memiliki kemampuan yang disebut sebagai penglihatan warna trikromatik. Ketika cahaya dari dunia luar memasuki mata, ia mengenai lapisan tipis di bagian belakang yang disebut retina. Retina memproses cahaya itu menggunakan dua jenis reseptor cahaya: batang dan kerucut.
Batang hanya merasakan perbedaan dalam terang dan gelap, bukan warna, dan sebagian besar digunakan dalam cahaya redup. Kerucut adalah apa yang kita gunakan untuk persepsi warna, dan kebanyakan manusia memiliki tiga jenis: kerucut untuk biru, hijau, dan merah. Itulah mengapa penglihatan kita disebut trikromatik.
Kita dapat melihat tiga warna primer dan kombinasi warna-warninya. Kita berbagi kemampuan penglihatan ini dengan kera dan beberapa monyet.
Namun sebagian besar mamalia darat, termasuk anjing, kucing, kuda, dan rusa, hanya memiliki penglihatan warna dikromatik. Itu berarti retina mereka mengandung kerucut hanya untuk dua warna: biru dan hijau.
Manusia yang mendapatkan informasi hanya dari kerucut biru dan hijau, dianggap buta warna dan tidak dapat membedakan antara warna merah dan hijau. Hal yang sama mungkin berlaku untuk hewan dikromatik.
Baca Juga: Lima Kucing Terbesar yang Hidup di Alam Liar: Harimau hingga Puma
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR