Nationalgeographic.co.id - Oktober 2017, Oumuamua masuk ke dalam tata surya kita dan melewati bumi, membuat kita bertanya-tanya tentang apa sejatinya benda antarbintang itu. Benda itu punya kecepatan tinggi dengan lintasan yang tidak mengitari matahari yang merupakan sumber gravitas terkuat di tata surya kita, sehingga sulit bagi astronom untuk menelitinya.
Banyak spekulasi yang bermunculan tetapi kita belum melihatnya secara pasti. Akibatnya, banyak lembaga antariksa mengajukan proposal untuk misi mencari tahu itu.
Salah satunya adalah Project Lyra yang mengandalkan propulsi termal nuklir (NTP) dan "kapal layar laser" untuk mendekati Oumuamua atau objek antarbintang lainnya. Proyek ini diajukan oleh Institute for Interstellar Studies yang diharapkan bisa diluncurkan pada 2028 demi mengejar Oumuamua.
Melansir Phys, para astronom langsung meresmikan proyek ini pada 30 Oktober 2017 atau kurang dari dua minggu setelah Oumuamua terdeteksi. Proposal mereka dipublikasikan di jurnal Earth and Planetary Astrophysics 11 Januari 2022, berjudul "Project Lyra: A Mission to 1I/'Oumuamua without solar Oberth maneuver".
Baca Juga: Seberapa Mudahkah Membuat Oksigen dari Air di Bulan dan Mars?
Baca Juga: Asal-Usul Oumuamua yang Disangka Kapal Alien Akhirnya Terjelaskan
Cara ini mirip dengan proyek Breakthrough Starshot yang diinisiasikan tahun 2016 oleh Yuri Milner, Stephen Hawking, dan Mark Zuckerberg untuk mencapai Alpha Centauri yang akan berjalan pada 2036. Metode yang mereka usulkan demi mencapainya lewat misi jangka pendek ini adalah manuver Orbeth matahari (SOM).
"Prinsip efek Orbeth adalah untuk menerapkan dorongan ketika bergerak paling cepat relatif terhadap benda yang diorbiti, yaitu matahari," kata Coryn Bailer-Jones dari Max Planck Institute for Astronomy mengenai cara kerja SOM dan tidak terlibat dalam makalah, dikutip dari Universe Today.
"Semakin Anda mendekati matahari di orbit, semakin cepatlah Anda. Jadi untuk memanfaatkan efek Orbeth, Anda harus sedekat mungkin dengan matahari."
Teknik ini melibatkan penggunaan gaya gravitasi benda, termasuk pesawat ruang angkasa, benda "bantuan" (biasanya sebuah planet besar), dan benda pusat yang jalur pesawat ruang angkasanya dikendalikan.
Sementara proposal ini dipimpin oleh Adam Hibberd, peneliti Institute for Interstellar Studies. Dia menjelaskan, SOM bergantung pada tiga perubahan diskrit kecepatan untuk keluar dari tata surya, yakni meningkatkan jarak pesawat dari matahari (aphelion), mendekati matahari di aphelion, dan meluncur dengan kecepatan tinggi ketika berada di titik terdekat matahari (perihelion) agar mendapatkan dorongan ekstra.
Source | : | phys.org,Universe Today,arXiv |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR