Baca Juga: Singkap Misteri Rawa Gambut yang Mengekalkan Ratusan Mumi Manusia
"Kami terkejut menemukan bahwa naiknya permukaan laut berpotensi memperburuk kebakaran di wilayah pesisir di Indonesia," kata penulis utama Dr. Anggi Hapsari dalam rilis University of Göttingen.
Ia melanjutkan, temuan mereka menggarisbawahi bagaimana interaksi antara naiknya permukaan laut dan iklim kering dapat berkontribusi pada kebakaran hutan besar-besaran bahkan di ekosistem yang relatif tahan api, seperti lahan gambut yang masih asli. "Ini mengungkapkan potensi dampak tersembunyi dari kenaikan permukaan laut yang memperburuk pemanasan iklim," kata Hapsari.
Namun, katanya, berbeda dengan dulu, penyebab utama kebakaran lahan gambut sekarang adalah aktivitas manusia. "Jika perilaku masyarakat berlanjut dalam hal, misalnya, perusakan ekstensif hutan rawa gambut, pengeringan lahan gambut, dan pembakaran yang disengaja, ketika bertemu dengan permukaan laut yang naik dengan cepat saat ini dan ENSO yang lebih kuat di masa depan, ini dapat menyebabkan bencana dan kebakaran hutan yang meluas dan pelepasan karbon yang tidak terkendali," lanjutnya.
Sementara itu, rekan penulis Dr. Tim Jennerjahn, Leibniz Center for Tropical Marine Research di Bremen mengatakan, temuan mereka tak terduga, menambah ancaman yang belum diketahui untuk kelangsungan hidup ekosistem di lahan gambut.
"Ini menunjukkan bagaimana rekonstruksi perubahan lingkungan masa lalu dapat membantu meningkatkan pengelolaan ekosistem pesisir saat ini. Jelas bahwa penilaian risiko kebakaran di lahan gambut tropis layak mendapat perhatian lebih," kata Jennerjahn.
Artikel ini adalah bagian dari sinergi inisiatif Lestari KG Media bersama Saya Pilih Bumi, Sisir Pesisir dengan media National Geographic Indonesia, Initisari, Infokomputer, dan GridOto.
Source | : | Global Change Biology,University of Göttingen |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR