Ini rumit, dan itu tergantung apa yang kita maksud dengan eksis. "Teori fisika tidak memasukkan meja, kursi, atau orang, namun kita masih menerima bahwa meja, kursi, dan orang itu eksis," papar Buron.
"Mengapa? Karena kita berasumsi bahwa hal-hal seperti itu ada pada tingkat yang lebih tinggi daripada tingkat yang dijelaskan oleh fisika."
Baca Juga: Kisah Isolasi Michel Siffre: Waktu Biologis Kita Tidak Bisa Diandalkan
Baca Juga: Orang Berkemampuan Bilingual Punya Cara Memahami Waktu yang Berbeda
Baca Juga: Eksperimen Fisika Ini Bisa Mengubah Materi Jadi Tak Terlihat
Baca Juga: Catatan Rahasia Isaac Newton tentang Piramida dan Prediksi Hari Kiamat
Kita mengatakan bahwa meja-meja, misalnya, "muncul" dari fisika dasar partikel yang berputar di sekitar Semesta. Tetapi sementara kita memiliki pemahaman yang cukup baik tentang bagaimana sebuah mejadi dapat dibuat dari partikel fundamental, kita tidak tahu bagaimana waktu dapat "dibuat dari" sesuatu yang lebih mendasar.
Jadi, kecuali kita dapat memberikan penjelasan yang baik tentang bagaimana waktu muncul, tidak jelas kita dapat mengasumsikan bahwa waktu itu eksis. "Waktu mungkin tidak eksis di tingkat mana pun," sebut Buron.
Apa Dampaknya?
Seluruh hidup kita dibangun di sekitar waktu. Kita merencanakan masa depan, berdasarkan apa yang kita ketahui tentang masa lalu. Kita meminta pertanggungjawaban orang secara moral atas tindakan mereka di masa lalu, dengan tujuan untuk menegur mereka di kemudian hari.
Source | : | The Conversation |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR