Selain fasilitas lapangan hijau, ada pula bioskop yang menyajikan film-film box office di zamannya. Menurut sang pewarta, tayangan bioskop selalu ramai bagai tak terdampak krisis malaise yang mengguncang dunia.
Bioskop yang megah ini juga memiliki kualitas suara yang menggelegar. Memperdengarkan musik yang keluar dari sound system dengan sangat jelas dan kualitas baik.
Tak hanya itu, film-filmnya juga disebut berkelas satu. Film-film terbaik tayang di Sriwedari yang populer pada masanya: Bengaalsche Lanciers, Now and forever, Blokkade, Beyond Bengal, Private life of Don Juan, dan Barrets of Wimpole street.
Baca Juga: Tampil Gemilang, Wayang Orang Daring Pertama Sirnaning Pagebluk
Baca Juga: Tampil Gemilang, Wayang Orang Daring Pertama Sirnaning Pagebluk
Baca Juga: Riwayat Wayang Orang yang Melampaui Zaman: Tragedi atau Prestasi?
Baca Juga: Kesenian Ketoprak: Dari Surakarta ke Yogyakarta untuk Semua Warga
Ada pula teater yang sohor dihelat di Sriwedari, ialah Wayang Orang Sriwedari. De Locomotief menyebutnya sebagai seni teatrikal terbaik di Jawa yang bahkan menarik perhatian orang-orang Eropa.
Belum habis di situ, terdapat juga kebun binatang yang menyajikan tontonan tidak biasa. Hewan-hewan aneh jadi koleksi yang memikat para pengunjung. "Hewan yang terawat baik ditambah dengan jenis baru, terus dikembangkan," imbuhnya lagi.
Kebun binatang tersebut dikelola oleh seorang Belanda bernama tuan van heer See yang terampil, membuat hewan-hewan ditempatkan dan dirawat dengan sangat baik.
Di akhir beritanya, De Locomotief juga menawarkan museum antik tempat ditampilkannya topeng-topeng Jawa klasik yang unik. Di samping itu juga ada senjata dan temuan bersejarah (artefak) dari zaman Hindu Kuno.
Source | : | De Locomotief (31 Mei 1935) |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR