Sebagai komandan pertempuran yang keras, Aurelianus mengeksploitasi fragmentasi kekuatan barbar dan mengalahkan musuh. Di saat yang sama, terjadi kerusuhan di Roma yang dipimpin oleh para pekerja yang tidak puas. Tanggapan Aurelianus brutal dan pesannya jelas. Ribuan orang terbunuh, sementara para pemimpin kelompok, termasuk beberapa senator, dihukum mati.
Sang Pemulih Dunia
Perbatasan Danubia dipulihkan dan Romawi memiliki tembok baru untuk melindungi dari serangan suku Barbar. Tugas selanjutnya adalah mengakhiri kantong ketidakstabilan terakhir yang mengancam keberadaan kekaisaran.
Satu dekade sebelum Aurelianus mengambil alih kekuasaan, Kekaisaran Romawi terpecah menjadi beberapa wilayah yang terpisah secara politik. Selain kaisar yang sah di Roma, ada Kekaisaran Galia yang independen di Barat. Sementara di Timur, Ratu Zenobia memerintah Kerajaan Palmyra.
Palmyra adalah wilayah kuat yang memperoleh kekayaannya dari karavan perdagangan yang bergerak di sepanjang Jalur Sutra. Pernah menjadi bagian dari Kekaisaran Romawi, Palmyra memisahkan diri dari Romawi pada tahun 260.
Sebagai kekuatan regional, Palmyra tetap bersahabat dengan Romawi. Tetapi ketika Ratu Zenobia naik takhta pada tahun 267, segalanya berubah. Memanfaatkan kekacauan di Kekaisaran Romawi, Zenobia mampu menguasai seluruh timur Romawi, termasuk Mesir. Zenobia sekarang memiliki kendali atas provinsi Romawi terkaya dan sumber makanan kekaisaran.
Tentaranya kuat dan terlatih, sebagian terdiri dari legiun Suriah dan Mesir, yang sebelumnya setia kepada Roma. Jika dibiarkan, Palmyra akan jadi kerajaan yang kuat dan mengancam keberadaan Romawi. “Legiun Romawi akhirnya berhasil mengepung Palmyra dan menawan Zenobia pada tahun 273,” imbuh Bileta.
Aurelianus merayakan kemenangannya dengan parade spektakuler di Roma. Kerumunan yang memenuhi jalan bisa melihat Zenobia dan Tetricus yang dirantai emas. Menurut Historia Augusta, ada begitu banyak piala dan gerobak sehingga prosesi mencapai Capitol di malam hari. Mengendarai kereta mewah, Aurelianus disambut oleh Senat. Sang Kaisar diberi gelar Restitutor Orbis, Pemulih Dunia.
Gelar itu memang pantas diberikan padanya karena Aurelianus mencapai hal yang mustahil. Dalam waktu kurang dari lima tahun, ia menstabilkan perbatasan Roma dan menyatukan kembali kekaisaran di ambang kehancuran.
Pembaharu Romawi
Akhirnya, Aurelianus bisa memerintah kerajaannya alih-alih bertempur di medan perang. Emas yang disita saat perang memberikan peluang untuk reformasi ekonomi yang penting.
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR