Pada awalnya, teks-teks itu dimaksudkan untuk melindungi Firaun dan ratunya yang telah meninggal. Doa-doa ini menjamin kehidupan dan rezeki mereka di akhirat. Namun pada akhir Kerajaan Lama, tidak cuma Firaun saja yang mendapatkan teks-teks khusus ini. “Bab-bab tertentu dari teks digunakan di makam non-kerajaan milik gubernur regional dan orang-orang berstatus tinggi lainnya,” Lloyd menambahkan.
Apakah Firaun bisa membaca hieroglif?
Penemuan tulisan di makam Firaun membuat orang bertanya-tanya: apakah Firaun dapat membaca dan menulis hieroglif?
Di Mesir kuno, hieroglif disebut firman Tuhan. Tulisan ini digunakan terutama oleh para imam yang memiliki pengetahuan luas dalam berbagai bidang.
Firaun dianggap sebagai dewa Ilahi sekaligus penguasa fana. Ia adalah pemimpin kuat yang disembah oleh orang biasa. Maka tidak heran jika kisah mereka diukir di dinding kuil dan makam.
Baca Juga: Siapa Bangsa Hyksos yang Menyerang Mesir Kuno dan Membangun Dinasti?
Baca Juga: CT Scan Ungkap Eksekusi Seremonial Firaun Seqenenre sang Pemberani
Baca Juga: Mengapa Para Firaun Mesir Kuno Berhenti Mendirikan Piramida?
Bagi bangsa Mesir kuno, tulisan merupakan firman Ilahi. Mereka percaya bahwa Thoth, dewa kebijaksanaan, yang memberikan kemampuan ini.
Hieroglif menggabungkan elemen logografis, suku kata, dan alfabet, dengan sekitar 1.000 karakter berbeda. Hieroglif dipilih dari berbagai macam gambar yang diamati. Misalnya, orang, burung, pohon, atau bangunan. Beberapa mewakili suara bahasa Mesir kuno, tetapi hanya konsonan.
Peneliti berusaha mengetahui tentang kemampuan membaca dan menulis di Mesir kuno. Berdasarkan temuan tersebut, mereka menyimpulkan bahwa hanya 1-3 persen penduduk Mesir kuno yang bisa membaca dan menulis. Bagaimana dengan para Firaun? Apakah mereka termasuk dalam kelompok 1-3 persen itu? Faktanya, sangat sedikit sumber tertulis yang mengungkapkan sesuatu tentang literasi raja-raja Mesir.
Source | : | Ancient Pages |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR