Baca Juga: Dunia Hewan: Kenapa Kuda Tidur Sambil Berdiri? Apa Tak Takut Jatuh?
Tetapi sel-sel dari satu betina bernama Willa, yang mati pada pertengahan 1980-an tanpa bereproduksi, diawetkan di atas es di Kebun Binatang Beku (Frozen Zoo), sebuah program dari Aliansi Margasatwa Kebun Binatang San Diego (San Diego Zoo Wildlife Alliance). Sel-sel ini sekarang telah dikloning dan dibuat menjadi musang yang layak bernama Elizabeth Anne.
Para peneliti berharap bahwa keturunannya akan dapat diperkenalkan kembali ke alam liar di tahun-tahun mendatang. Semoga ketururan musang itu bisa menambah keragaman genetik yang sangat dibutuhkan ke dalam populasi inbrida.
5. Hotspot keanekaragaman lebah dunia ditemukan
Lembah San Bernardino, yang mengangkangi Arizona dan Meksiko, adalah salah satu lahan basah pedalaman terpenting di Amerika Serikat Barat Daya. Selama ribuan tahun, air telah mengalir ke selatan dari pegunungan dan memaksa keluar dari sumur artesis, sehingga menimbulkan kumpulan tanaman dan bunga sepanjang tahun. Keanekaragaman tumbuhan ini juga mendukung sejumlah besar serangga, termasuk lebah.
Pada bulan April 2021, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Hymenoptera Research, menemukan bahwa 497 spesies lebah hidup dalam lebih dari enam mil persegi lembah itu. Area ini 10 kali lebih kecil dari Washington, D.C. Sejauh ini, ini adalah konsentrasi keanekaragaman lebah tertinggi di Bumi.
Penemuan ini membuat kebutuhan penting untuk melindungi lembah itu, yang telah menderita akibat pembangunan tembok perbatasan, pagar baja setinggi 30 kaki yang membelah lembah. Para pembangun menggunakan sejumlah besar air akuifer untuk membuat semen untuk dasar dinding, yang menyebabkan mata air di lembah mengering.
6. Beberapa gajah berevolusi untuk kehilangan gadingnya
Perang saudara Mozambik yang berlangsung dari 1977 hingga 1992, adalah peristiwa yang brutal bagi gajah-gajah Afrika. Lebih dari 90 persen gajah dibunuh untuk diambil gadingnya di Taman Nasional Gorongosa negara itu.
Tetapi pembantaian itu memiliki hasil yang tidak terduga: Beberapa gajah berevolusi tanpa gading —sehingga memberi mereka peluang lebih kecil untuk dibunuh oleh para pemburu liar.
Seperti yang dilaporkan National Geographic sebelumnya, sekitar sepertiga gajah betina muda di Gorongosa, yang lahir setelah perang berakhir pada 1992, tidak pernah mengembangkan gading.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR