Nationalgeographic.co.id—Setidaknya ada dua Hari Sungai yang biasa dirayakan di Indonesia. Hari Sungai Nasional dan Hari Sungai Sedunia. Apa perbedaannya?
Hari Sungai Nasional dirayakan tiap tanggal 27 Juli. Adapun Hari Sungai Sedunia dirayakan tiap hari Minggu keempat di bulan September. Bagaimana penetapan Hari Sungai itu bermula?
Penetapan tanggal 27 Juli sebagai Hari Sungai Nasional bermula sejak tahun 2011. Ketetapan ini termuat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai, Pasal 74.
Bunyi pasal itu adalah berikut: "Dalam rangka memberikan motivasi kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap sungai, tanggal ditetapkannya Peraturan Pemerintah ini ditetapkan sebagai Hari Sungai Nasional."
Penetapan Hari Sungai Nasional ini diharapkan bisa membuat masyarakat lebih peduli dalam menjaga kebersihan dan kelestarian sungai-sungai di Indonesia. Selain itu, peringatan Hari Sungai Nasional juga diharapkan dapat membantu pemerintah dalam melakukan proses "penyembuhan" dan pemulihan pada sungai-sungai yang rusak dan tercemar di Indonesia.
Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (Ditjen PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2020, 94,5 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar.
Rinciannya, seperti dikutip dari Antara, 59 persen sungai di Indonesia dalam kondisi tercemar berat, 25,6 persen dalam kondisi tercemar sedang, dan 8,9 persen dalam kondisi tercemar ringan.
Tidak hanya di Indonesia, sungai-sungai di hampir setiap negara juga sedang menghadapi berbagai ancaman. Hanya melalui keterlibatan aktif kita, kita dapat memastikan kesehatan sungai-sungai dunia di tahun-tahun mendatang, itulah yang diyakini oleh Mark Angelo, pencetus Hari Sungai Sedunia (World Rivers Day).
Pada tahun 2005 Angelo, yang merupakan seorang pelestari sungai yang terkenal secara internasional, mendekati Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) saat organisasi dunia itu sedang mengadakan kampanye Water for Life. Kampanye ini adalah sebuah inisiatif selama satu dekade untuk meningkatkan kesadaran tentang sumber daya air yang terancam di seluruh planet ini.
Baca Juga: Hari Sungai Nasional Berawal dari Peraturan Pemerintah tentang Sungai
Baca Juga: Lima Sungai Paling Berbahaya di Dunia: Wharfe hingga Potomac
Baca Juga: Misi Ekspedisi Bengawan Solo 2022, Upaya Memuliakan Sungai Legendaris
Angelo menganjurkan adanya peringatan Hari Sungai Sedunia setiap tahunnya untuk membantu memperkuat kampanye tersebut, sebagaimana dikutip dari Business Standard. Usulan Angelo diterima dan direspons dengan baik oleh PBB sehingga lahirlah Hari Sungai Sedunia.
Dikutip dari situs World Rivers Day, usulan untuk acara global untuk merayakan sungai itu didasarkan pada keberhasilan Hari Sungai British Columbia (BC Rivers Day), yang diadakan dan dipimpin oleh Mark Angelo di Kanada bagian barat sejak tahun 1980. Acara Hari Sungai Sedunia dipandang oleh badan-badan PBB sebagai hal yang cocok untuk tujuan kampanye 'Water for Life' 2005-2015, yakni meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya perawatan terhadap sumber-sumber daya air kita.
Para pencinta sungai dari seluruh dunia kemudian berkumpul untuk menyelenggarakan acara Hari Sungai Sedunia perdana. Acara pertama di tahun 2005 itu sukses besar dan Hari Sungai dirayakan di puluhan negara.
Sejak saat itu, acara tersebut terus berkembang. Hari Sungai Sedunia dirayakan pada hari Minggu keempat setiap bulan September setiap tahunnya. Terakhir, beberapa juta orang di hingga 100 negara merayakan keberadangan sungai-sungai yang sangat vital bagi kehidipan kita itu.
Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR