NASA dan badan antariksa lainnya memantau dengan cermat ribuan objek dekat Bumi seperti ini. Bahkan jika lintasan asteroid menempatkannya jutaan kilometer dari planet kita, ada kemungkinan yang sangat kecil bahwa orbit asteroid dapat bergeser sedikit setelah berinteraksi dengan gravitasi objek yang lebih besar, seperti planet. Pergeseran kecil seperti itu berpotensi menempatkan asteroid pada jalur tabrakan dengan Bumi pada penerbangan melintas di masa depan.
Karena itu, badan antariksa menganggap pertahanan planet sangat serius. Pada November 2021, NASA meluncurkan pesawat luar angkasa yang membelokkan asteroid yang disebut Double Asteroid Redirection Test (DART). Pesawat luar angkasa itu akan menghantam langsung ke asteroid Dimorphos yang memiliki panjang 160 meter pada musim gugur 2022.
Tabrakan itu tidak akan menghancurkan asteroid tersebut. Namun tumbukan itu mungkin sedikit mengubah jalur orbit batu luar angkasa tersebut, seperti yang dilaporkan Live Science sebelumnya. Misi ini akan membantu menguji kelayakan defleksi asteroid, jika beberapa asteroid di masa depan menimbulkan bahaya bagi planet kita.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR