Nationalgeographic.co.id—Zeewijk atau Zeewyk adalah kapal Hindia Timur abad ke-18 dari Perusahaan Hindia Timur Belanda Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) yang karam di Houtman Abrolhos, di lepas pantai Australia Barat, pada 9 Juni 1727.
Kisah bersejarahnya dimulai "sekitar pukul 7.30 malam tanggal 9 Juni 1727," tulis Stephen Yarrow kepada Pocketoz (Australia) dalam sebuah artikel berjudul 'Zeewijk' Shipwreck - 1727.
Kapal Perusahaan Hindia Belanda, Zeewijk, berisi 212 awak, berlari kencang ke Half Moon Reef, yang mengitari sisi barat Grup Pelsaert, terumbu paling selatan dan pulau-pulau di lepas pantai Houtman Abrolhos, pantai di Australia.
Nahas, kapal yang mereka tunggangi berada dalam bencana. pada tanggal 9 Juni 1727 kapal menabrak batuan besar Half Moon Reef. Tabrakan itu membuat kemudi copot dan tiang utama patah.
Setelah terombang-ambing di atas bangkai kapal, bantuan datang. "Menggunakan longboat kapal, Kapten Jan Steijns mengangkut 96 orang yang selamat ke Pulau Gun di dekatnya," tulis Yarrow.
Namun, 30 orang memilih untuk tetap berada di bangkai kapal yang entah bagaimana bisa bertahan di atas karang. Mereka tinggal di sana selama hampir lima bulan!
Di pulau-pulau ini, para penyintas menemukan sumur yang digali oleh tangan manusia, sayuran yang dapat dimakan, dan bagian dari bangkai kapal Belanda.
Pada tanggal 10 Juli 1727, 12 kompeni VOC berlayar ke Batavia dengan kapal panjang Zeewijk tetapi tidak pernah terlihat lagi. Mungkin, mereka juga turut karam di perairan.
Pada akhir Oktober, orang-orang buangan Zeewijk menyimpulkan bahwa perahu panjang itu tidak mungkin mencapai Batavia, karena jika tidak, kapal bantuan akan kembali untuk menyelamatkan mereka.
Pada tanggal 29 Oktober 1727, catatan kapal menyebutkan upaya para awak yang terdampar untuk membangun kapal guna mengangkut mereka ke Batavia; Sloepje.
Memanfaatkan bahan dari Zeewijk yang hancur (termasuk dua meriam putar untuk melindungi harta karun dari bajak laut) dan kayu bakau lokal ia menjadi panjang 20 m dengan lebar 6 m.
"Dibangun dalam 4 bulan dan diluncurkan pada 28 Februari 1728, Sloepie adalah kapal Eropa pertama yang dibangun di Australia," tambahnya. Pada tanggal 26 Maret 1728, kapal kecil Sloepje, dengan 88 orang yang selamat, berlayar ke Batavia.
Meskipun enam orang meninggal selama perjalanan panjang sebulan, 82 orang yang selamat berhasil kembali ke Batavia dan mencapainya pada tanggal 30 April 1728 setelah terdampar selama sembilan bulan.
Para penyintas berhasil menyelamatkan sepuluh peti uang dari bangkai kapal, membawa mereka ke Pulau Gun untuk pertama kalinya dan kemudian beralih ke kapal Sloepje.
"Hal ini menjadi prestasi yang luar biasa, mengingat keadaan bangkai kapal yang hancur dan fakta bahwa berat total peti lebih dari 3 ton," terusnya.
Kepulauan Abrolhos memang terkenal dengan bangkai kapal bersejarahnya, di mana Zeewijk menjadi salah satu korbannya. Delapan belas bangkai kapal bersejarah lainnya, sebagian besar dari abad ke-19, juga telah ditemukan di perairan Abrolhos.
Lima puluh empat kapal terdaftar sebagai korban karam di sini, dan termasuk kapal milik VOC paling awal yang tercatat hilang di perairan Australia, Zeewijk.
Adapun kapal terbesar yang hilang dan karam dalam daftar itu adalah kapal uap besi Windsor seberat 2892 ton, di lepas Pulau Pelsart, di tahun 1908.
Begitu juga dengan tengara nama pulau Gun, diambil dari sebuah meriam kuningan seberat empat pon yang ditemukan di sana oleh Kapten Wickham pada 24 April 1840. Diduga berasal dari kapal Zeewijk, yang hancur di dekatnya.
Source | : | Pocketoz (Australia) |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR