Ritual lain yang diamati termasuk menangkupkan tangan di beberapa bagian wajah pasangan. Mengisap embel-embel milik pasangan dan menggunakan punggung atau perut pasangan sebagai drum untuk menciptakan suara yang keras dan berirama. Beberapa dari ritual ini berlangsung hingga 30 menit. Meskipun beberapa termasuk elemen tidak nyaman yang mungkin akan mengganggu pasangan.
Baca Juga: Dunia Hewan: Ternyata Kelelawar Melakukan Ini untuk Perlambat Penuaan
Baca Juga: Dunia Hewan: Belajar dari Lumba-lumba, Mamalia Laut yang Cinta Damai
Baca Juga: Dunia Hewan: Isopoda Laut Raksasa Ini Ditemukan di Teluk Meksiko
Baca Juga: Dunia Hewan: Kadal Kecil Ini Berkemampuan Regenerasi Ekstrem Berulang
Bagaimana perilaku ini berfungsi dalam kehidupan hewan-hewan ini dan apa yang dapat mereka ceritakan kepada kita tentang evolusi perilaku ritual pada manusia?
“Ritual tersebut digunakan untuk menguji kualitas persahabatan dan aliansi. Khususnya lazim pada pasangan monyet yang tidak yakin dengan status hubungan mereka saat ini,” tutur Perry. “Mereka paling sering dilakukan oleh pasangan yang jarang berinteraksi, ritual juga paling sering digunakan oleh monyet dengan sejarah interaksi terutama ramah.”
Meskipun ritual capuchin memiliki hampir semua elemen yang ada dalam definisi ritual antropolog dan psikolog. Namun mereka berbeda dari manusia karena tidak dilakukan secara bersamaan oleh semua anggota kelompok. “Psikologi di balik pengujian ikatan primata bukan manusia mungkin merupakan pendahulu evolusioner ke bentuk praktik ritual manusia yang lebih berorientasi kelompok.” kata Perry.
Source | : | Phys.org |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR