Beruntungnya, satu komandan dari interniran Jerman ditinggalkan sebuah kunci. Inilah yang membuat para tahanan Jerman bisa keluar dari lambung kapal dan menyelamatkan diri. Sayangnya, tidak ada lagi sekoci tersisa.
Kapal segera karam, pelan-pelan terus terbenam segera dilahap deburan ombak. Seluruh perbendaharaan kapal yang memberatkan, dilemparkan ke laut, meski sia-sia. Kapal van Imhoff kepalang rusak.
Mereka akhirnya menemukan satu kapal kerja (werkboot) dan beberapa rakit yang bisa digunakan untuk tetap mengapung dan menepi. Beruntung bantuan segera datang.
Pada 22 Januari 1942 atau tiga hari berselang, sebuah kapal penyelamat besar berhasil mengevakuasi 36 orang Jerman yang masih hidup. Mereka dibawa ke Pulau Nias dan menepi di pesisir pantai.
Sejumlah interniran yang frustasi langung menggantung dirinya karena tak tahan menderita. Baru sekitar 2 hari kemudian, pertolongan datang. Seluruh interniran Jerman yang selamat akhirnya di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan.
Sejarah mencatat, peristiwa tenggelamnya van Imhoff menjadi catatan buruk hubungan para interniran Jerman dengan orang-orang Belanda di Hindia Belanda.
Source | : | Sejarah Kecil "petite histoire", Jilid 1 |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR