Nationalgeographic.co.id—Tim ilmuwan internasional telah mendokumentasikan bahwa koral dapat mewariskan mutasi yang diperoleh selama masa hidup mereka kepada keturunannya. Tim ilmuwan tersebut dipimpin oleh ahli biologi Pennsylvania State University.
Temuan ini memberikan peningkatan keragaman genetik untuk adaptasi evolusioner potensial. Dalam penemuan yang menantang lebih dari satu abad kebijaksanaan konvensional evolusioner, koral telah terbukti melewati mutasi somatik, yaitu perubahan pada urutan DNA yang terjadi pada sel non-reproduksi kepada keturunannya.
Tim ilmuwan menunjukkan rute baru yang potensial untuk menghasilkan keragaman genetik, yang merupakan bahan baku untuk adaptasi evolusioner, dan bisa menjadi vital untuk memungkinkan koral yang terancam punah beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang cepat.
"Agar suatu sifat, seperti tingkat pertumbuhan, berkembang, dasar genetik dari sifat itu harus diturunkan dari generasi ke generasi," kata Iliana Baums, profesor biologi di Penn State dan pemimpin tim peneliti.
"Bagi kebanyakan hewan, mutasi genetik baru hanya dapat berkontribusi pada perubahan evolusioner jika terjadi pada germline atau sel reproduksi, misalnya pada sel telur atau sperma."
Mutasi yang terjadi di bagian tubuh lainnya pada sel somatik, jelas peneliti, adalah dianggap tidak relevan secara evolusi karena mereka tidak diturunkan ke keturunannya.
Namun, koral tampaknya memiliki cara untuk mengatasi penghalang ini yang tampaknya memungkinkan mereka untuk melanggar aturan evolusi ini.
Sejak zaman Darwin, pemahaman kita tentang evolusi menjadi semakin terperinci. Kita sekarang tahu bahwa ciri-ciri suatu organisme sangat ditentukan oleh urutan DNA mereka.
Individu dalam suatu populasi bervariasi dalam urutan DNA mereka, dan variasi genetik ini dapat menyebabkan variasi sifat, seperti ukuran tubuh, yang dapat memberikan keuntungan reproduksi pada individu.
Jarang terjadi mutasi genetik baru yang memberi individu keuntungan reproduksi dan evolusi hanya dapat berjalan lebih jauh jika -dan ini adalah kuncinya, individu dapat meneruskan perubahan tersebut kepada keturunannya.
"Pada kebanyakan hewan, sel-sel reproduksi dipisahkan dari sel-sel tubuh pada awal perkembangannya," kata Kate Vasquez Kuntz, seorang mahasiswa pascasarjana di Penn State dan penulis utama studi tersebut.
Source | : | Science Advances,Penn State University |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR