“Meskipun masih banyak yang harus dipelajari, bukti potensi magma di Mars sangat menarik,” tutur Anna Mittelholz, Postdoctoral Fellow di ETH Zurich dan Universitas Harvard.
Melihat gambar lanskap Mars yang kering dan berdebu, sulit untuk membayangkan bahwa sekitar 3,6 miliar tahun yang lalu Mars sangat hidup, setidaknya dalam arti geofisika. Itu memuntahkan puing-puing vulkanik untuk waktu yang cukup lama sehingga memunculkan wilayah Tharsis Montes, sistem vulkanik terbesar di tata surya kita dan Olympus Mons—gunung berapi yang hampir tiga kali ketinggian Gunung Everest. Gempa yang datang dari Cerberus Fossae di dekatnya menunjukkan bahwa Mars belum sepenuhnya mati. Di sini berat wilayah vulkanik tenggelam dan membentuk graben paralel (atau celah) yang menarik kerak Mars terpisah, seperti retakan yang muncul di bagian atas kue saat dipanggang.
Menurut Staehler "ada kemungkinan bahwa apa yang kita lihat adalah sisa-sisa terakhir dari wilayah vulkanik yang pernah aktif ini atau bahwa magma sekarang bergerak ke arah timur ke lokasi letusan berikutnya."
Cerberus Fossae sendiri dinamai berdasarkan makhluk mitologi Yunani yang dikenal sebagai "anjing neraka Hades" yang menjaga dunia bawah.
Sanggup Serap Ratusan Juta Ton CO2, Terobosan Ini Diklaim Cocok Diterapkan di Indonesia
Source | : | Phys.org |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR